Di sebuah halaman paving, dua manusia senja sedang menunggu waktu. Dari balik jendela ini samar-samar aku mencoba untuk meneliti wajah mereka. Ah, terlalu jauh. Mataku tak mampu menangkap garis-garis wajah mereka. Tapi tanpa perlu tahu wajah mereka, itu pasti Pak Tua dan Bu Marsum, penjual makanan di sekolah ini. Aku mencoba untuk mengeja kalimat pada kotak kayu mirip etalase di jok belakang sepeda milik Pak Tua. "Terang Bulan Pak Jalil".Â
KEMBALI KE ARTIKEL