Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi Pilihan

Puisi: Sedetik Saja

1 Januari 2023   19:26 Diperbarui: 1 Januari 2023   19:30 197 3
Ini malam batal hening. Riuh isi kepala  hendak meledak. Ada juga bayangan wajahmu melintas-lintas depan mata. Bertingkah antara ada dan tiada.

Serabut asap wajahmu meliuk melambai. Mata sayup tulang sendi lunglai. Nafas tinggal separuh. Sedemikian tega engkau menyodorkan nikmat yang sengsara.

Sedetik saja, sedetik saja, suaramu menempel di telinga. Entah berbisik entah mendesah: hujan badai porak poranda. Jiwa basah sukma gelisah. Setan-setan bersorak.

Apa maumu!
Jangan berjubah misteri jika adamu hadir begitu nyata.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun