"Berkarib sepi menghela udara, kabut senja mengabarkan rahasia, terdengar tanah merintih. Kau di mana?"
Ayolah, tengok itu manusia melipat waktu melawan fana, sambil tertawa bertukar cerita, batu-batu gersang jiwa remang-remang.
"Aku tidak menyeru apalagi berburu, diamku membahana dinding-dinding gua, meringkus geram menerbitkan asa."
Kata-kata, khutbah pesanan dari mulut malaikat, puisi dan sajak pantun mainan, manusia selau merancang kepastian.
"Kau berkata tentang kepastian? Bukankah itu kematian?"