Pernahkah kita menimbang berapa “kilogram” peristiwa yang sesungguhnya tidak terlalu penting sedang memenuhi otak perhatian kita? Setiap orang pasti berbeda skala prioritas dan bobot perhatiannya terhadap peristiwa yang menyita hidupnya. Sebut saja, misalnya pembebasan Ahok, pembubaran HTI, Islam garis keras, ancaman NKRI dan seterusnya. Namun, benarkah itu semua harus membenam dalam jantung kesadaran—atas nama dan demi apapun—sehingga hidup terasa kaku, tegang dan seram? Ayolah rileks, Kawan!
KEMBALI KE ARTIKEL