Dengan tulisan ini saya tidak hendak melibatkan diri dalam pro-kontra pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Saya bukan faktor di tengah riuh rendah perbincangan anti Islam, intoleransi, atau tema sejenis. Saya sekadar melacak titik keseimbangan tidak terutama untuk menemukan
siapa yang benar dan
siapa yang salah. Sebab, semakin mendesak pula untuk kita temukan sebenarnya
apa yang salah dan
apa yang benar.
KEMBALI KE ARTIKEL