Pertama-tama, saya mohon maaf dengan judul di atas. Permohonan maaf ini semata karena kekurangan saya memilih
ungkapan bahasa di tengah kecenderungan masyarakat yang gampang terjebak dalam sikap
berpikir konotatif. Supaya tidak terjadi paham yang salah, wajib bagi saya memaparkan terlebih dahulu bahwa judul di atas tidak terutama memperlakukan anak sebagai barang, benda, atau sesuatu yang lain di luar manusia.
KEMBALI KE ARTIKEL