Menurut kisah kawan saya, kawannya itu menyisihkan sedikitnya 30 % dari penghasilan per bulan untuk “investasi” pendidikan anaknya. Dengan penghasilan sebesar itu—walaupun menurut ukuran hidup di Jakarta—baginya bukanlah pekerjaan yang sulit. Apalagi pengeluaran rata-rata Rp. 7 juta per bulan untuk keperluan anaknya itu bisa dipenuhinya tanpa harus pontang-panting umpamanya dengan cara berhutang.
KEMBALI KE ARTIKEL