Teman saya berseloroh, siswa adalah “buruh” dan sekolah adalah “pabrik”. Kalimat yang muncul sepontan di tengah obrolan itu menarik perhatian saya. Ah, siswa ya siswa. Buruh ya buruh. Masak siswa adalah buruh. Sekolah ya sekolah. Pabrik ya pabrik. Masak sekolah adalah pabrik. Gambaran tentang praktek pendidikan yang berlebihan, demikian pikir saya. Saya tidak ambil pusing.
KEMBALI KE ARTIKEL