senggama terang
berhamburan
menyibak kelahiran
mimpi menjadi baling-baling
mengutip sapaan malam
di persimpangannya
(engkau melengking pada pagi,
berlayar sejauhnya
mengikuti haluan layang
di negeri asing)
beranjaklah pada senja
menjemput lembayung
dan pada baitnya
angin bersayup senda
hingga padam cahaya
esok harinya
mengulang-ulang
kejadiannya
[Palembang, 30'03'10]