Mohon tunggu...
KOMENTAR
Bola

KLB dan Kelegowoan Hati Ketum PSSI untuk Menyelamatkan Persepakbolaan Indonesia

31 Oktober 2022   08:27 Diperbarui: 31 Oktober 2022   08:45 146 10
Polemik Persepakbolaan Indonesia kembali mencuat, ini bermula dari targedi Kanjuruhan, Malang 1 Oktober 2022 silam. Tragedi tersebut menewasakan ratusan korban jiwa, di duga karena suporter berdesakan hingga banyaknya yang sesak nafas  dan efek gas air mata berdasarkan informasi dari Anggota Komnas HAM Choirul Anam. Peristiwa tersebut bermula dari  kekalahan Arema Malang dari Persebaya Surabaya dengan skor 3-2.  Adapun menurut Kepolisian  yang menjadi tersangka teragedi Kanjuruhan yaitu,  Danki 3 Brimob Polda Jatim, Kasat Samapta Polres Malang, Direktur Liga Indonesia Baru, Ketua Panitia Pelaksana pertandingan, Security Officer stadion. Walaupun Mochamad Iriawan sebagai Ketua Umum PSSI tidak menjadi tersangka Tragedi Kanjuruhan, tetapi secara moral dan struktural dia ikut bertanggungjawab atas peristiwa berdarah tersebut. Respon sebagian besar masyarakat pecinta persepakbolaan Indonesia juga turut berduka atas Tragedi Kanjuruhan dan menuntut Ketum PSSI untuk mengundurkan diri. Pemerintah sendiri membentuk TGIPF (Tim Gabungan Independen Pencari Fakta), TGIPF telah menyerahkan hasil investigasinya langsung ke Presiden Joko Widodo. Hasil investigasi dari TGIPF adalah merekomendasikan  Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan beserta Jajaran komite Eksekutif (Exco) mengundurkan diri dengan alasan tanggung jawab moral. TGIPF juga memberikan opsi agar PSSI segera menggelar KLB dengan tujuan dan harapan agar ada pengurus yang baru yang masuk dalam PSSI. Walaupun pada awalnya PSSI menolak rekomendasi atau usulan dari PSSI, dengan alasan keputusan tersebut sebagai bentuk intervensi pemerintah. Setelah PSSI mepertimbangkan dengan seksama, dan memperhatikan kepentingan umu,  karena banyak yang menggantungkan hidupnya di sepak bola dan demi kompetisi sepak bola Indonesia agar terus berjalan, untuk itu PSSI sepakat agar segera di laksanakan Konferensi Luy Biasa (KLB) PSSI. "Mengapa keputusan KLB dipercepat? Karena saya tidak ingin mengorbankan marwah sepakbola Indonesia atau ekosistem yang sekarang sedang berhenti. Di dalam rekomendasi TGIPF juga dijelaskan bahwa pemerintah tidak akan mengizinkan kompetisi bergulir jika KLB belum diselenggarakan. Maka dari itu saya memutuskan untuk menggelar KLB," kata Iriawan dalam pernyataannya. KLB merupakan solusi terbaik untuk menyelamatkan sepak bola Indonesia, apalagi banyak event Internasional seperti Piala Dunia U-20 di tahun 2023, Indonesia menjadi tuan rumah. Liga 1, Liga 2, dan Liga 3  juga  bisa tetap berjalan apabila ada Pengurus PSSI yang baru dari hasil KLB. Berdasarkan informasi dari Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan, ada sekitar 120 ribu yang menggantungkan hidupnya di sepak bola. Itu juga menjadi alasan kenapa PSSI juga setuju dengan adanya KLB, bisa di bayangkan bagaimana jika ratusan orang tersebut apalagi yang sudah berkeluarga bagaimana mereka bisa kasih makan keluarganya dan keberlangsungan hidupnya jika kompetisi sepak bola di Indonesia tidak berjalan. Kita sambut dengan Baik Kelegowoan hati Mochamad Iriawan selaku Ketua Umum PSSI dan Pengurus Komite Eksekutif (Exco) lainnya , walau bagaimanapun mereka berusaha untuk menyelamatkan Persepakbolaan Indonesia, dengan menyetujui dan segera menyelenggarakan KLB secepatnya. Kita doakan bersama semoga hasil KLB bisa menghasilkan tokoh-tokoh berkualitas dan mumpuni yang mampu membawa persepakbolaan Indonesia menjadi lebihh baik, tertib, dan aman. Semua pihak termasuk sebagain besar masyarakat umum yang peduli terhadap persepakbolaan Indonesia, mari kita tetap menahan amarah dan ego kita. Saat ini yang di butuhkan tetap tenang dan bersama-sama mengawal KLB dengan baik, agar Semua kegiatan sepak bola di Indonesia kembali bergulir, lancar dan aman.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun