Namun seiring berjalannya waktu pemerintah mulai melonggarkan kebijakan-kebijakannya hal ini ditunjukkan oleh peraturan pemerintah yang memperbolehkan masyarakat untuk tetap membuka kembali usahanya dengan catatan pemberlakuan protokol kesehatan yang ketat, sejak adanya kebijakan PSBB masyarakat dituntut untuk membuka usaha dengan ketentuan batasan waktu yang ditetapkan, akan tetapi kebijakan ini kembali menjadi permasalahan masyarakat dimana dengan batasan waktu tersebut masyarakat merasa bahwa penghasilan dagangannya tergantung dari waktu tersebut. Sehingga untuk mengatasi permasalahan tersebut masyarakat mencoba memanfaatkan jejaring sosial media yang mereka miliki salah satunya selain berdagang langsung mereka juga menjualnya melalui media online, dengan mempromosikan makanannya melalaui sosial media. Dengan pemanfaatan jaringan sosial media ini para pedagang merasa sangat terbantu sebab dengan kondisi Covid-19 saat ini memberikan peluang besar bagi mereka untuk menekuni usaha online tersebut, seperti yang kita ketahui sata ini masyarakat cenderung lebih memesan makanan menggunakan sistem online hal ini dikarenakan selain dirasa praktis dan efisien juga sangat membantu mencegah penularan virus Covid-19. Ekonomi digital masa pandemi terus meningkat seiring berkembangnya waktu banyak peluang-peluang usaha online yang dirasa sangat mampu mengembalikan ketimpangan perekonomian yang sangat melemah, sehingga tidak hanya di sektor kuliner secara online saja yang mampu memulihkan perekonomian namun sektor perobatan online seperti hallodok sekarang sangat diminati oleh masyarakat terutama masyarakan urban diperkotaan. Teknologi sangat mempengaruhi perilaku dan pola konsumsi masyarakat sehingga dengan ini sangat memungkinkan adanya pemulihan kembali perekonomian.