Mohon tunggu...
KOMENTAR
Ilmu Alam & Tekno

Kajian Desain User Interface Aplikasi Gojek Berdasarkan Pendekatan Ergonomi Kognitif

28 Februari 2023   19:38 Diperbarui: 28 Februari 2023   19:45 645 1
Oleh: Achmad Abdillah Pasha (Mahasiswa Keselamatan dan Kesehatan Kerja Universitas Indonesia)

Pesatnya Perkembangan di Revolusi Industri 4.0

Pembaca sekalian, dewasa ini dunia sedang mengalami masa Revolusi Industri 4.0, yakni era yang mengkolaborasikan teknologi siber dan teknologi otomatisasi. Revolusi Industri 4.0 dikenal juga dengan istilah "cyber physical system" dengan konsep berpusat pada otomatisasi. Maka dari itu, dalam proses pengaplikasiannya, sistem ini didukung oleh teknologi informasi yang mengurangi keterlibatan manusia di dalamnya. Dengan demikian, efektivitas dan efisiensi pada suatu lingkungan kerja dapat bertambah dengan sendirinya

Tahukah anda bahwa revolusi Industri 4.0 kemudian terbagi atas lima teknologi yang menjadi pilar utama dalam pengembangan industri digital, diantaranya adalah internet of things, big data, artificial intelligence, cloud computing, dan additive manufacturing. Giatnya perkembangan teknologi yang semakin mutakhir kemudian diiringi oleh kemunculan dari para startup, yakni sebuah usaha baru yang menerapkan inovasi teknologi untuk menjalankan proses bisnisnya. Startup lahir untuk menjawab dinamika perkembangan teknologi yang semakin menjangkau seluruh lini kehidupan manusia. Lini bidang usaha startup pun beragam, mulai dari keuangan dan perbankan, perdagangan, kesehatan, pendidikan dan pengajaran, pariwisata, hingga transportasi.

Kemunculan Gojek sebagai Salah Satu Pionir Kemudahan Transportasi Umum

Startup di bidang transportasi kemudian muncul untuk menjawab permasalahan masyarakat terkait sulitnya mengakses transportasi umum. Gojek kemudian hadir sebagai salah satu startup yang membantu masyarakat dalam mengakses transportasi umum yang aman, nyaman, mudah, dan terjangkau. Dalam hal transportasi umum, hingga saat ini Gojek berfokus pada ketersediaan ojek, taksi, mobil, hingga truk pengangkutan yang kesemuanya tersedia dalam satu aplikasi terintegrasi. Gojek juga ternyata telah hadir hampir di seluruh wilayah Indonesia lho dengan lebih dari 2 juta mitra pengendara !

Sejak 2015, Gojek telah memberikan kemudahan bagi masyarakat dalam menjangkau transportasi umum secara cepat dan real time. Dalam implementasinya, Gojek menerima pembayaran melalui cash ataupun non cash. Pembayaran secara non cash dapat dilakukan dengan Go Pay yang merupakan sistem e wallet yang dikembangkan oleh Gojek, Go Pay Later yang juga dikembangkan oleh Gojek dengan sistem pembayaran kredit, Link Aja, Jago Pockets, dan kartu debit atau kredit, dimana mitra-mitra ini tentunya telah menjalin kerjasama dan saling terintegrasi satu sama lain dalam hal pembayaran.

Selain itu, tak hanya berfokus pada pengangkutan, Gojek pun telah melebarkan sayapnya ke berbagai fitur, diantaranya adalah Go Food yang memudahkan masyarakat untuk memesan makanan dari tempat makan yang diinginkan, Go Send yang membantu masyarakat dalam mengirim barang atau paket, Go Mart dan Go Mall yang memudahkan masyarakat dalam berbelanja dari toko yang diinginkan, Go Box yang memudahkan masyarakat dalam mengangkut barang dengan jumlah banyak dan ukuran besar, aspek pembayaran yang meliputi fitur Go Pulsa, Go Nearby, Go Tagihan, Go Give, Go Sure, Go Investasi, dan Go Pay Later, aspek hiburan yang meliputi fitur Go Tix, Go Play, Go Games, layanan lain yang terdiri atas fitur Go Med dan Go Greener, dan layanan kemitraan yang meliputi Go Bluebird, Go Transit, dan Check-in Peduli Lindungi yang bekerjasama serta terintegrasi dengan masing-masing mitra.

Dengan sederet fitur yang tersedia, tak heran Gojek menjadi salah satu aplikasi yang paling banyak diunduh oleh masyarakat Indonesia, yakni sekitar 190 juta pengguna. Selain itu, Gojek juga telah berhasil memberdayakan jutaan orang untuk menjadi mitra aplikasi Gojek yang seringkali disebut driver. Gojek juga telah berhasil memberdayakan lebih dari 500.000 mitra pedagang melalui fitur Go Food, Go Shop, dan lain-lain. Selama lebih dari 7 tahun, Gojek telah menawarkan kemudahan yang sangat membantu mobilitas dan kebutuhan masyarakat Indonesia hanya dalam satu genggaman tangan.

Labih dari itu, desain aplikasi, khususnya aplikasi Gojek ternyata memiliki hubungan, lho dengan proses berpikir atau kognitif manusia. Desain aplikasi Gojek sebagai bagian dari desain user interface ternyata memainkan peranan di dalamnya sebagai bagian dari ergonomi kognitif.

Apa sih ergonomi kognitif itu?

Cover

Salah satu contoh bagian dari user interface (sumber: pixabay.com)

Ergonomi Kognitif

Ergonomi kognitif merupakan sebuah disiplin ilmu yang merupakan bagian dari keilmuan Ergonomi. Istilah "kognitif" dimaknai sebagai sebuah istilah yang mengindikasikan fokus pada pengetahuan dan pemahaman manusia. Dalam membayangkan suatu desain, diutamakan untuk mempertimbangkan kognisi, baik berusaha untuk membantu pengguna dalam mengatasi masalah pemahamannya atau mendesain artefak yang sesuai dengan kebutuhan dan kompetensi kognitif manusia. Ergonomi kognitif kemudian berkaitan dengan aspek penerimaan,emosi, perilaku, dan pemahaman terkait perasaan yang lebih luas dibanding makna psikologis dari sebuah konsep.  Karakteristik utama dari ergonomi kognitif adalah fokus pada sistem informasi, teknologi informasi, dan multimedia sebagai artefak utama yang dipertimbangkan. Madhu (2014) kemudian menjelaskan bahwa teknik kognitif merupakan analisis, modeling, desain, dan evaluasi dari integrasi manusia dalam sistem yang kompleks secara efektif. Studi kognitif dilakukan untuk memberikan integrasi yang lebih baik diantara operator manusia dan sistem dimana operator manusia dapat bertindak secara lebih efektif dan menjaga keamanan sistem dan produktivitas jika muncul situasi yang tidak dapat diantisipasi.

Prinsip kognitif kemudian menjadi bagian dari ilmu psikologi yang mempelajari proses mental yang meliputi bagaimana orang berpikir, melihat, mengingat, dan belajar, dimana hal ini merupakan kesepakatan pemahaman dari pengguna. Hal ini kemudian menekankan bahwa para pengguna suatu produk/sistem harus dapat memahami sistem sebelumnya, ditambah pengguna juga harus dapat memahami proses kognitif dan batasan kognitif dari para pengguna.

Pada dasarnya, penelitian kognitif meliputi penelitian atau eksperimen mengenai sikap seseorang ketika ia dihadapkan pada satu jenis pekerjaan yang meliputi penerimaan, pembelajaran, penilaian, pengambilan keputusan, dan mengingat sesuatu.

Maka dari itu, Gojek merupakan sebuah sistem aplikasi terintegrasi yang menjawab permasalahan masyarakat terkait sulitnya mengakses beberapa layanan, khususnya di bidang jasa. Aplikasi Gojek juga banyak memunculkan prinsip ergonomi kognitif dan psikologi perilaku untuk menarik sebanyak-banyaknya orang untuk menjadi konsumen mereka dengan berbagai cara, seperti jaminan kemudahan layanan, harga yang terjangkau, pemberian promo, kemudahan pembayaran, visualisasi aplikasi yang ringkas dan praktis, dan jaminan keamanan. Aplikasi Gojek juga hadir sebagai aplikasi "one stop service", dimana dalam satu genggaman dan dalam satu aplikasi, seseorang dapat dengan mudah terbantu melalui layanan-layanan yang disediakan. Hal ini kemudian membuat Gojek berhasil menjadi salah satu startup terbesar di Indonesia dan bahkan Asia dengan jutaan pengguna yang merasakan kemudahan layanan yang ditawarkan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun