Pertama, KPK terpaksa harus memaparkan bukti rekaman Video yang menunjukkan kalau Nazar baik-baik saja, saat Nazar mengeluh ini itu memberi kesan bahwa ia berada dalam keadaan yang terintimidasi. Kedua, KPK akan segera meminta keterangan dari Michel, Dubes RI di Cartagena Colombia, menjawab aksi tim Nazar yang meragukan keutuhan barang-barang titipan nya di dalam tas yang kini menjadi sitaan KPK. Ketiga, Orang nomor 1 di negeri ini, akhirnya ikut menjawab langkah Nazaruddin lewat suratnya yang bisa di baca oleh seluruh Rakyat Indonesia melalui media.
Jika Nazar hanya seorang kriminal biasa, tak mungkin ia sanggup memaksa poros-poros terkuat di negeri ini seperti KPK bahkan presiden untuk ikut dalam permainan "berbalas pantunnya". Ini 100% jadi perhatian publik sekarang. Angle pemberitaan di media masa pun tertumpu pada Nazar dan OC Kaligis. Ini lah kepintaran Nazar dan OC-nya.
Sementara itu, dalam waktu yang sama. Fakta-fakta besar, hingga kejanggalan hukum yang tidak kalah menarik, sedang dikumandangkan di persidangan Mindo Rosalina dan Yulianis. Sebagian beritanya dikutip oleh media massa dalam porsi yang kecil.
Padahal berbekal dengan informasi yang tumpah ruah di persidangan kedua orang itu, serta beberapa keanehan sikap Hakim dalam sidang itu, akan cukup memberi publik clue tentang banyak hal seputar kasus Nazaruddin. Dahsyatnya lagi, dari pengakuan Mindo & Yulianis keterlibatan pihak lain yang jauh lebih berkuasa dari Nazar sudah dapat kita intip sedikit demi sedikit dari persidangan itu.
Baca : http://nasional.kompas.com/read/2011/08/10/19024447/Uang.Mengalir.ke.Demokrat.tapi.
dan ikuti seluruh informasi serta kejanggalan sidangnya. Selamat menyaksikan :)