Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat

Apakah Kita Berani Berkorban? Apa yang Kita Korbankan?

19 April 2010   01:25 Diperbarui: 26 Juni 2015   16:43 264 0
"Don't work for food that spoils. Work for food that gives eternal life.  The Son of Man will give you this food, because God the Father has given him the right to do so."
In the story of fable, on a farm there are three kinds of animals. They are chickens, cows, and pigs. There is a language of communication among animals. Once a time, the chicken said, "I'm very devoted to the master breeders because every day I give eggs for him. My egg is very good for health. And I do not mind giving my egg every day."

Cows do not want to lose, she said, "I also give milk every day to the farmers. With drinking my milk , the farmer's family to be healthy and strong. I was very deserving. I do not mind giving my milk every day."

Pigs do not say anything, so that both the other animals ask, "Why did you not speak, our friend, the pig?" Then the pig was speaking slowly, "The farmers need from me is my flesh. If they ask for sacrifice, can only give my flesh. And that means the end of my life."

Once, in a journey through the desert, the Buddha saw an eagle who almost died. The Buddha said, "Why do you limp and almost dead?" Eagle replied, "I do not get food in a few days when the wind and the storm happened to me. I need to eat meat, so I can be strong and alive again." The Buddha felt sorry and then said, "Eat my flesh, so that you can live." Then the Eagle ate meat the arm of the Buddha and become strong and get back flying. Buddha has a good deed, it make a divine Creator provides a miracle, so that the hand of the Buddha can be whole again. "

A minister once said, "Jesus gave His body and His blood in the Eucharist and for that He has sacrificed Himself so that we might live eternally. The great Sacrifice. Do we appreciate His sacrifice? Why we often forget when exiting Church, re-doing the same sin. But Jesus did not forget. He continues to feed us and strengthen us from within. Jesus gave His body and His blood as drink and food so that our sins can be forgiven and we are reconciled to God. With His death and resurrection, we will gain eternal life with Him. "

Bible References:
Acts.6:8-15 + Psalms.119:23-24,26-27,29-30 + John.6:22-29.
Kis.6:8-15 + Mzm.119:23-24,26-27,29-30 + Yoh.6:22-29.

"Bekerjalah bukan untuk makanan yang dapat binasa, melainkan untuk makanan yang bertahan sampai kepada hidup yang kekal, yang akan diberikan Anak Manusia kepadamu."

Dalam kisah fabel, pada suatu peternakan terdapat tiga jenis binatang yaitu ayam, sapi, dan babi. Dimana dikisahkan bahwa terdapat bahasa komunikasi antar binatang tersebut. Saat itu Ayam berkata,"Aku sangat berbakti kepada tuan peternak karena setiap hari aku memberikan telur bagi dia. Telurku sangat baik buat kesehatan mereka. Dan aku tidak berkeberatan memberikan telurku setiap hari."

Sapi tidak mau kalah, dia pun berkata,"Aku juga memberikan air susu setiap hari kepada peternak. Dengan minum air susuku, keluarga peternak menjadi sehat dan kuat. Aku sangat berjasa. Aku tidak berkeberatan memberikan air susuku setiap hari."

Babi tidak berbicara apa-apa, sehingga kedua binatang lain bertanya,"Mengapa engkau tidak bicara, temanku, babi?" Lalu babi itu berbicara dengan perlahan,"Yang peternak butuhkan dari diriku adalah dagingku. Jika mereka meminta pengorbananku, hanya dapat kuberikan dagingku. Dan itu berarti akhir hidupku."

Alkisah, dalam perjalanan melewati gurun pasir, sang Budha melihat seekor elang yang hampir mati. Sang Budha bertanya,"Kenapa kamu lemas dan hampir mati?" Elang menjawab,"Aku tidak mendapat makanan dalam beberapa hari saat angin dan badai menimpa diriku. Aku perlu makan daging, agar aku dapat kuat dan hidup kembali." Sang Budha merasa kasihan dan kemudian berkata,"Makanlah dagingku, agar engkau dapat hidup." Elang pun makan daging lengan sang Budha dan menjadi kuat dan kembali terbang. Perbuatan Budha yang baik, membuat Sang Maha Pencipta memberikan mukjizat, sehingga tangan sang Budha dapat utuh kembali."

Seorang pastur pernah mengatakan,"Yesus memberikan tubuh-Nya dan darah-Nya dalam Ekaristi dan untuk itu Dia telah mengorbankan diri-Nya agar kita bisa hidup kekal. Pengorbanan yang besar. Apakah kita menghargai pengorbanan-Nya? Betapa kita sering lupa saat keluar dari Gereja, kembali melakukan dosa yang sama. Tetapi Yesus tidak lupa. Ia terus memberi kita makan dan menguatkan kita dari dalam. Yesus memberikan tubuh-Nya dan darah-Nya sebagai makanan dan minuman agar dosa kita dapat diampuni sehingga kita diperdamaikan dengan Allah. Sehingga bersama kematian dan kebangkitan-Nya, kita akan memperoleh hidup yang kekal bersama-Nya."

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun