Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Setara Itu Indah

20 April 2012   23:55 Diperbarui: 25 Juni 2015   06:21 127 2
Saya mengawali hari ini dengan tiga hal. Menikmati kicau burung-burung liar, sinar mentari, dan secangkir kopi. Sekarang bertambah satu lagi, update status seorang kawan di jejaring sosial. Dia menulis petikan surat RA Kartini kepada Nyonya Zeehandelaar. Ah, pagi yang sempurna.

Ini dia yang dia tuliskan..

... Dan semasa kanak-kanak, laki-laki itu sudah diajar merendahkan derajat anak perempuan itu. Bukankah acapkali kudengar seorang ibu berkata kepada anaknya laki-laki, bila dia jatuh, lalu menangis,

"Cis anak laki-laki menangis tiada malu, seperti anak perempuan!"

Anakku laki-laki maupun perempuan, akan aku ajar, supaya menghargai dan pandang memandang samarata, makhluk yang sama, dan didikannya akan kusamakan benar; yakni tentu saja masing-masing menurut kodrat kecakapannya ....

- Petikan surat RA Kartini kepada Nyonya Zeehandelaar, 23 Agustus 1900 -

Saya merenungkannya. Tak lama kemudian saya teringat akan lirik lagu yang pernah saya ciptakan, berjudul setara itu indah. Lalu saya bayangkan RA Kartini melantunkan lirik-lirik ini.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun