Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

jadi komentator aja, bagaimana?

20 Maret 2010   16:32 Diperbarui: 26 Juni 2015   17:18 94 0
[caption id="attachment_98541" align="alignleft" width="300" caption="diunduh: http://akbarhakim.wordpress.com/2008/12/24/tag-yang-lucu/"][/caption] pas hati ingin mengikrarkan diri jadi komentator saja di kampung hangat kompasiana ini, pas (om Jimmo) angkat judul kenapa musti menulis. kena deh!!! perasaan gak enak banget, seribu pertimbangan membebani, tapi tetap harus saya putuskan! 1. kenapa pengen jadi komentator saja? itulah pertanyaan pertama yang dilontarkan hati saya sendiri! ini mah pertanyaan paling gampang dijawab kataku. la iya kenapa??? karena aku gak punya kemampuan untuk menulis bagus jawabku dalam hati! 2. lah, apa klo gak bagus gak boleh dipublish di kompasiana? pertanyaan kedua muncul! yang ini malah aku sertakan alasan kuatnya! kompasianer yang datang ke Kompasiana pengen cari informasi yang berbobot. bukan tulisan asal tulis, efek buruknya tulisan yang benar2 ditulis dengan sepenuh hati dan berbobot, akan tergeser tulisan ku yang acak2an ini kan? dan itu akan merugikan Kompasianer yang lain. saya gak mau jadi orang orang yang menyebabkan orang lain rugi! 3. lah apa kamu gak pernah punya ide buat nulis yang berbobot to by? kl gak percaya lihat aja ke 4 (postingan ku) yang lalu. asal tulis semua kan? itulah yang membuat saya males nulis. 4. wah berarti kamu kompasianer bodoh dong? pertanyaan yang ke empat ini yag membuat saya bingung! mau jawab iya... kok baru nyadar sekarang! mau jawab tidak kok nyatanya gak pernah nulis sesuatu. waduh,,, jadi bingung juga saya! ok deh! saya putuskan sekarang! saya akan tetap menulis di Kompasiana apabila ada ide buat nulis yang berbobot dan memberi manfaat. dan hanya jadi komentator apabila tulisan saya nantinya malah hanya menggeser tulisan Kompasianer yang lain yang tulisannya berbobot dan bermanfaat! bagaimana pendapat anda! silahkan!!! kasih masukan buat saya juga lho!

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun