Di Kampung Surau hiduplah sebuah keluarga miskin di sebuah gubuk dekat aliran sungai. Gubuk kecil itu dihuni oleh seorang Ibu yang sudah paruh baya dan anak laki-lakinya yang masih belia. Negeri Kampung Surau yang damai ternyata tak sedamai hidupnya keluarga kecil itu. Suaminya yang telah tiada memaksa sang Ibu berjuang sendirian. Sang Ibu menghidupi anaknya dengan hasil tanaman yang ditanam disekitar gubuk. Walaupun anaknya tidak bisa ia sekolahkan layaknya anak-anak yang lain, namun sang Ibu tetap mengajari anaknya budaya dan kebiasaan yang baik di rumahnya. Hingga anak ini tumbuh menjadi seorang anak yang matang.
KEMBALI KE ARTIKEL