Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Keberkahan di Waktu Sahur, Akankah Kita Abaikan?

10 Juli 2013   13:48 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:45 143 0
Alhamdulillah, washshalaatu wassalaam ‘ala nabiyyihi almukhtar.

Kaum muslimin telah menikmati sahur perdana dini hari tadi dengan taufik dari Alla azza wajalla. Sebuah momen atau potongan waktu yang Allah spesialkan untuk menikmati makanan agar kaum muslimin siap menghadapi puasa setelah matahari terbit di hari itu.

Ada lagi yang spesial di waktu sahur yaitu sebuah episode penuh tunduk dan penyesalan yang diperagakan oleh penduduk surga dahulunya ketika masih di dunia, negeri penuh coba dan uji. Allah menggambarkan potongan episode kehidupan penduduk surga ini dalam sebuah nash:

إِنَّ الْمُتَّقِينَ فِي جَنَّاتٍ وَعُيُونٍ

“Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di dalam taman-taman (surga) dan di mata air-mata air”

آخِذِينَ مَا آتَاهُمْ رَبُّهُمْ إِنَّهُمْ كَانُوا قَبْلَ ذَلِكَ مُحْسِنِينَ

“Sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka. Sesungguhnya mereka sebelum itu di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik”

كَانُوا قَلِيلا مِنَ اللَّيْلِ مَا يَهْجَعُونَ

“Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam”

وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“‪#‎Dan‬ di waktu sahur (akhir-akhir malam) mereka beristighfar/memohon ampun (kepada Allah).”

وَفِي أَمْوَالِهِمْ حَقٌّ لِلسَّائِلِ وَالْمَحْرُومِ

“Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian.” (QS adz-Dzaraiyaat: 16-19)

Ternyata begitu syahdu jejak-jejak takwa penduduk surga ketika di dunia:

- “Mereka sebelum itu, di dunia, adalah orang-orang yang berbuat baik.”
- “Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam.”
- “Dan di waktu sahur (akhir-akhir malam) mereka beristighfar/memohon ampun (kepada Allah).”
- “Dan pada harta-harta mereka ada hak untuk orang miskin yang meminta dan orang miskin yang tidak mendapat bahagian.”

Tepatnya di waktu sahur, akhir-akhir malam, mereka adalah orang yang cerdas sambil mencuri kesempatan untuk bersimpuh, merenungi dosa-dosa, sambil meminta ampun kepada Allah, Rabb Maha Pengampun.

وَبِالأسْحَارِ هُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“Dan di waktu sahur (akhir-akhir malam) mereka beristighfar/memohon ampun (kepada Allah).” (QS adz-Dzaraiyaat: 18)

Ini mereka lakukan saat manusia sebagiannya tidur nyenyak, saat manusia terbahak-bahak menonton lucu dan vulgarnya acara TV yang disediakan saat sahur di bulan Ramadhan.

Di acara-acara itu, sambil menunggu datangnya waktu subuh, si pelawak menebarkan dusta agar penonton tertawa dan si penyanyi mendendangkan musik-musik seruling syaithan. . .

Ketika istighfar tak terlakoni dan tak teraih sebelum Ramadhan, tertambah lagi hanya senda gurau yang berbahak-bahak di waktu sahur bulan Ramadhan maka siap-siaplah menanti adzab yang bertubi-tubi karena ketiadaan istighfar penduduk bumi.

وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُعَذِّبَهُمْ وَأَنْتَ فِيهِمْ وَمَا كَانَ اللَّهُ مُعَذِّبَهُمْ وَهُمْ يَسْتَغْفِرُونَ

“-#Dan Allah sekali-kali tidak akan mengazab mereka, sedang kamu berada di antara mereka.
-#Dan tidaklah (pula) Allah akan mengazab mereka, sedang mereka meminta ampun.” (QS al-Anfaal: 33)

sumber: http://muslimah.or.id

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun