Mohon tunggu...
KOMENTAR
Puisi

Bromo Navia

18 Juli 2013   00:44 Diperbarui: 24 Juni 2015   10:24 84 0
Aku bicara ttg perasaan
Tentang bintang yg temaram
Di selasar penanjakan bromo tengger

Aku mendengar kehangatan
Sesaat damai angin savana
Meniupkan kantuk di sela sela malam

Aku menangis ditengah malam
Tanpa alasan
Entah gusar entah damai
Namun dingin pegunungan
Seakan membunuhku perlahan

Aku terbangun dalam kebekuan
Melihat matahari terbit bergegas
Tepat diantara dua gegunungan

Aku tak akan melepaskan keindahan
Bermandikan debu beterbangan
Aku mengecoh waktu
Agar tak mengikutiku

Entah berapa lama lagi hidupku ini
Meramu detik menjadi episode
Bahagia, sedih, luka, tawa
Berbagi inspirasi tentang negeri

Kini aku tengah menikmati sendu
Diantara rerindang cemara
Pintu masuk angin surga

Menantikan waktu
Menjemputku kembali ke jakarta
Selalu rindu menemuimu lagi
Bromo tengger semeru

Probolinggo, musim hujan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun