Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

Polisi Penembak Takmir Masjid Itu (Diduga) Mabuk Berat

30 Oktober 2011   05:47 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:17 620 1
Riyadi Solihin,  penjual tempe,  usaha antar jemput,  takmir masjid itu, kemarin terkapar sudah,

telah pergi  menghadap sang khaliq.

Letupan senjata Polisi telah menghantar Solihin meregang nyawa.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Kamis malam 27 oktober pukul 23.00.

(Adegan yang mengingatkan kita pada film2 cowboy).

Di meja nomer 3, PONTI Cafe & Resto.  Enam polisi berpakaian preman  (briptu Widianto, briptu Siswanto, briptu Eko Riswanto, aiptu Agus, bripka Dominggus, briptu Iwan), memesan enam krat bir,  purel,  dan pekerja Ponti Resto menyaksikan ulah mereka.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Jum'at dini hari 28 oktober pukul 01.00.

Briptu Widianto keluar dari kafe Ponti,  : "kalau lihat jalannya, ya mabuk . . . . . . . ", ucap witres kafe.

Briptu Widianto mengendarai motor nya, di jalan bersenggolan dengan mobil Solihin. Karena takut, Solihin bukannya berhenti tetapi malah memacu mobilnya. Polisi teman2 briptu Widianto mengejarnya.

Terjadi penembakan,  Solihin bersimbah darah, dan meninggal.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Bid Propam POLDA Jatim yang menangani pelanggaran kode etik atau anggota nakal,  memeriksa briptu Widianto,  tentang kemungkinan adanya pelanggaran berat dalam kasus ini.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Ada kontroversi, dan  kejanggalan lain lagi  dalam kasus ini.

Humas polda Leo Simarmata mengatakan bahwa briptu Widianto ditabarak mobil SOLIHIN  dari belakang.

Padahal (menurut JAWAPOS) , jika dilihat dari bekas lecet2 di body kanan mobil Solihin, maka briptu Widianto bukan ditabrak dari belakang melainkan disrempet body kanan mobil Solihin. Sedangkasn ada  lecet di body kiri mobil tersebut, terjadi saat mobil menabrak pagar tembok rumah warga, saat Solihin berusaha kabur.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Waktu terjadi pengejaran, polisi melapaskan tembakan  peringatan 5 kali (dilakukan oleh briptu Eko, briptu Iwan).

Terakhir briptu Eko melepaskan tembakan ke kaca pintu samping  kanan (mobil), menembus lengan kanan Solihin. (katanya) tembakan dilakukan karena Solihin melawan  dengan menggunakan clurit.

Tetapi keterangan tersebut pantas dipertanyakan :  karena Solihin akan kesulitan melawan dgn menggunakan clurit ke petugas dalam kondisi kaca mobil tertutup.   Adanya  lubang di kaca bekas tembakan peluru, yang membuktikan bahwa kaca tertutup. kalau kaca dalam kondisi terbuka tentu tidak akan ada lubang peluru disitu.

Ketika sudah tertembak/ditembak lengan kanannya, mustahil Solihin mampu mengacung-acung kan clurit, karena akibat tembakan tersebuit  ayah dua anak ini benar2 sudah tak berdaya, dan meninggal beberapa saat kemudian.

Sejumlah saksi di lapangan menyebutkan, tidak satupun yang melihat Solihin ada membawa clurit.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Atas kematian Solihin,  memicu amarah warga Desa  Sepande (kampung tempat tinggal Solihin)  Kecamatan Candi,  Sidoarjo, Jawa Timur. Ratusan warga itu kemarin siang mendatangi mapolres setempat,mereka mencari pembunuh Solihin.  Tetapi  mereka  hanya bisa melampiaskan protesnya,  dan  sempat membakar baliho bergambar Kapolres Sidoarjo AKBP Eddy Hermanto. Dari mapolres, warga mengunjungi rumah duka Solihin.

Konfoi juga mendatangi rumah Kepala Desa Sepande. DI  Kafe Ponti, mereka sempat akan merusak pintu masuk kafe, tetapi urung karena dicegah warga lain.

Iring2an warga yang menggunakan sepeda motor itu membawa spanduk bertuliskan "SOLIHIN BUKAN PERAMPOK".

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Peristiwa memilukan ini, jelas meninggalkan PR yang bertumpuk di pundak polri, semoga saja diselesaikan dengan hati dan azas hukum yang se-adil2 nya.

Solihin sudah tiada,  nyawanya melayang di tangan POLISI yang mestinya sebagi pengayomnya. Solihin sebagai kepala keluarga meninggalkan anak2, keluarga yang entah bagaimana kehidupan mereka kedepan.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

Masih layakkah warga masyarakat mempercayakan pengayoman mereka di tangan cowboy2 pemabuk ?

Sebuah tanda tanya BESAR, yang harus kita tentukan jawabannya.

Kasihan benar masyarakat negeri elok permai ini.

- - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - - -

bahan/sumber Jawapos

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun