Letnan Ana :
Hai.... Letnan Rose, apa kabarmu, kapan pulang dari Bali?
Letnan Rose :
Saya baik sekali Letnan Ana. Kamu sendiri bagaimana, kapan liburan ke Bali ?
Letnan Ana :
Apa yang membuat Bali itu menarik Letnan Rose ?
Letnan Rose :
Bali adalah Kota yang sangat indah bagiku, karena disanalah saya bisa berjumpa dengan seseorang yang sangat istimewa.
Letnan Ana :
Ya ampun, apakah dia itu si koki pujaanmu Letnan Rose?
Letnan Rose :
Benar Letnan Ana, bukan hanya dengan dia saja, tetapi dengan keluarga mereka, istri dan kedua putranya.
Letnan Ana :
Lalu apa yang terjadi, apakah ada kekacauan disana?
Letnan Rose :
Iya Letnan Ana, hati saya benar-benar kacau tak menentu, melihat sikap mereka yang sangat sederhana. Tidak menunjukan prasangka buruk dan tampak sangat ikhlas. Saya tidak pernah menjumpai jenis keluarga seperti mereka dengan model seperti itu.
Letnan Ana :
Ohh lala, jadi kamu itu sangat bahagia bersama mereka Letnan Rose.
Letnan Rose :
Lebih dari itu Letnan Ana, ada sebuah semangat yang tumbuh untuk sebuah pencerahan, seperti sebuah bunga walau dia itu akan layu kemudian, tapi ada sebuah kehidupan baru dengan munculnya buah yang sangat manis. Ada sebuah pase menuju kemajuan terutama cinta dengan keluarga mereka.
Letnan Ana :
Oh my god..... Letnan Rose, saya melihat air cahaya di wajahmu saat mengatakan cinta dengan mereka. Apa yang kamu rasakan ?
Letnan Rose :
Entahlah Letnan Ana, walau baru satu kali bertemu dengan mereka, setelah berpisah ada sesuatu yang hilang, ada sebuah kerinduan yang tak terbatas dan ingin bersama kembali.
Letnan Ana :
Apakah kamu......, eh maksudku, apakah kamu sempat memeluk atau dipeluk dengan si kokimu itu?
Letnan Rose :
Benar Letnan Ana, saya merasa dipeluk oleh mereka karena ada kenyamanan saat bersama mereka.
Letnan Ana :
Maksudku.... Apakah kamu sempat bercumbu dengan si kokimu itu?
Bersambung.....!
