Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

Perwujudan Berpikir Positif dengan Bahasa Positif

30 Mei 2022   09:16 Diperbarui: 30 Mei 2022   09:39 93 2
Anah Lajnah :
Abah Nata, apakah berpikir positif itu penting, dampak yang akan terjadi seperti apa ?

Abah Nata :
Tentunya sangat penting untuk membangun kesehatan pikiran Anah, yang kemudian akan berdampak kepada bahasa ucapan lisan, gestur wajah atau tubuh.  Akan menjadi perwujudan positif dalam memberikan respon terhadap lingkungan.

Anah Lajnah :
Apa yang bisa menyebabkan seseorang itu bisa berpikir positif, apakah sama sekali dia itu tidak pernah berpikir negatif ?

Abah Nata :
Berpikir positif adalah kemampuan seseorang untuk mengelola pikiranya, dengan menyeimbangkan semua informasi yang diterima otak, hati dan sikap.

Anah Lajnah :
Belum paham Anah, Abah !

Abah Nata :
Pikiran positif dan pikiran negatif akan selalu muncul dalam diri setiap manusia. Tetapi seiring dengan kemampuan mengelolanya akan lebih berfaedah jika pikiran positif itu lebih dominan dan menguasai dari pikiran negatifya. Sehingga dampak yang timbul melalui perwujudan bahasa lisan, gestur tubuh dengan energi positif juga.

Anah Lajnah :
Iya Abah.

Abah Nata :
Kemudian seberapa besar simpanan informasi positif yang dimiliki oleh setiap orang itu. Dilingkungan dimana seseorang setiap hari dikuasai oleh energi negatif, maka yang akan tersimpan dalam otak bawah sadar adalah energi negatif. Sehingga energi tersebut bisa saja akan muncul bila berada dalam kondisi tekanan kuat atau dalam keadaan tidak stabil. Sebagai contoh jika seseorang setiap hari melihat orang mengeluh, melihat orang marah. Maka sekuat apapun ia ingin menyalurkan energi positifnya, karena dorongan alam bawah sadarnya menyaksikan berulang-ulang keluhan dan marah. Maka saat situasi yang sama atau dalam tekanan yang berat, keadaan keluhan atau marah itu bisa muncul juga.

Anah Lajnah :
Jadi mungkin ini juga ya Abah, ada nasehat agar kita bergaul dengan orang baik yang biasa berfikir positif dangan bahasanya yang positif. Agar energi simpanan kita itu lebih dominan yang positif. Supaya lebih tahan dalam mengelola nilai-nilai positif.

Abah Nata :
Bisa juga begitu, tetapi dalam kehidupan nyata sehari-hari. Kita semua harus berinteraksi dalam keadaan positif begitu juga dalam keadaan negatif. Tinggal bagiamana kita melatihnya untuk memberikan respon yang tepat, agar tujuan-tujuan hikmah yang bermanfaat bisa lebih diutamakan.

(Cerita Mang Nata 375 dari RPHA)

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun