Mohon tunggu...
KOMENTAR
Pendidikan

2.1.a.8 Koneksi antar Materi Modul 2.1 Pembelajaran Berdiferensiasi

23 Februari 2023   04:42 Diperbarui: 23 Februari 2023   04:43 6887 7

A. Pembelajaran berdeferensiasi menurut pendapat saya pribadi?

Pembelajaran berdeferensiasi adalah salah satu bentuk metode pengajaran kepada murid yang bisa mengakomodasi kebutuhan belajar murid yang berbeda-beda. Pembelajaran berdeferensiasi memberikan ruang yang sama bagi murid untuk menumbuhkembangkan minat dan bakatnya saat belajar didalam kelas. Pembelajran berdeferensiasi adalah bentuk keadilan dalam memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam.

Bagaimana pembelajaran berdeferensiasi dapat di implementasikan di dalam kelas?

Seorang guru harus mampu memberikan keadilan dalam memenuhi kebutuhan belajar murid yang beragam. Adil disini bukan berarti pembagian sama rata, keadilan yang dimaksud disini adalah guru berusaha memastikan semua murid mendapatkan apa yang dia butuhkan dalam menumbuhkankembangkan minat dan bakatnya, dan tetunya saja hal itu akan menjadikan porsi yang berbeda-beda untuk semua murid.

Sebelum melakukan pengajaran di dalam kelas guru harus mengetahui dan memetakan kebutuhan belajar muridnya. Setidaknya ada 3 aspek data yang harus dipetakan oleh seoarang guru mengajar:

1. Kesiapan Belajar Murid (Readiness)

Kesiapan belajar (readiness) adalah kapasitas untuk mempelajari materi, konsep, atau keterampilan baru dari seorang murid. Kapasitas murid dalam mempelajari sebuah materi pembelajan berbeda-beda. Ada murid yang suka pembelajarannya dari abstrak ke konkrit atau sebaliknya. Ada juga murid yang senang materi pembelajarannya disampaikan  dari sederhana ke kompleks tetapi ada juga yang sebaliknya. Seorang guru bisa menyiapakan pembelajaran dengan dinamika kesiapan belajar murid yang sangat beragam.


2. Minat Murid

Minat merupakan suatu keadaan mental yang menghasilkan respons terarah kepada suatu situasi atau objek tertentu yang menyenangkan dan memberikan kepuasan diri. Minat sebenarnya dapat kita lihat dalam 2 perspektif:

Yang pertama, sebagai minat situasional. Dalam perspektif ini, minat merupakan keadaan psikologis yang dicirikan oleh peningkatan perhatian, upaya, dan pengaruh, yang dialami pada saat tertentu Seorang anak bisa saja tertarik saat seorang gurunya berbicara tentang topik hewan, meskipun sebenarnya ia tidak menyukai topik tentang hewan tersebut, karena gurunya berbicara dengan cara yang sangat menghibur,  menarik dan menggunakan berbagai alat bantu visual. 

Yang kedua, minat juga dapat dilihat sebagai sebuah kecenderungan individu untuk terlibat dalam jangka waktu lama dengan objek atau topik tertentu. Minat ini disebut juga dengan minat individu. Seorang anak yang memang memiliki minat terhadap hewan, maka ia akan tetap tertarik untuk belajar tentang hewan meskipun mungkin saat itu guru yang mengajar sama sekali tidak membawakannya dengan cara yang menarik atau menghibur.

Ada Beberapa cara yang dapat dilakukan oleh seoarang guru untuk menarik minat belajar muridnya:

  • menciptakan situasi pembelajaran yang menarik perhatian murid (misalnya dengan humor, menciptakan kejutan-kejutan, dsb);
  • menciptakan konteks pembelajaran yang dikaitkan dengan minat individu murid;
  • mengkomunikasikan nilai manfaat dari apa yang dipelajari murid,
  • menciptakan kesempatan-kesempatan belajar di mana murid dapat memecahkan persoalan (problem-based learning)
KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun