Terpaku dan tak bisa berimprovisasi,
Sudah lelah terpenjara dalam ratusan puisi,
Bahkan jadi kawan minum kopi,
Masih indahkah jika ia tak sama lagi?
*
Kemarin kujumpainya di kota B,
Memerah seram dan tergradasi.
Senja yang tak sama lagi tiap hari.
Sampai ia sudah lagi tenggelam,
Satu kebetulan di pukul enam.
*
Lepas itu ia bergumam,
Apakah lagi ia hanya jadi analogi,
dalam hidup manusia yang berimajinasi