Diam menjadi penantian
Bijak melangkah berantara
Dialog berbisa sekilas tertawa.
Mata bak sabit, senyum menggoda
Berlainan arah terhadap mata indah bulan purnama
Interaksi dua arah sulit bertemu
Pemalu lupa kata berpapasan menjadi angin lalu, menuju periang yang tak mengerti isyarat tunggu.
Insomnia, kiasan bagi pola tidur terganggu
Nokturnal menjadi perhatian seseorang yang tertidur pulas saat fajar berlabuh.
Pikiran bercakap pada ingatan
Skenario adalah angan-angan dipoles melalui harapan
Pagi berkenan, mengantuk pun hilang
Memantau balik kaca, ia berjalan melalui perantara pada dinding rapuh berlapis warna.
Senyumku tulus terpadu malu
Suara lirih terkontaminasi hati
Lagu bentuk cinta, kunyanyikan sebagai representasi dirinya
Semua kode alam telah dibuka
Tak peka menyakiti diri
Iba terselimuti senyum palsu
Desas-desus bertengger ditelinga
Lingkaran gelap mengelilingi kedua mata
Wajah pucat tengguli
Kacamata penutup kegugupan meredup
Pupus, seperti quotes. "Sebuah epilog tanpa prolog. Kisah yang tak pernah dimulai namun sudah berakhir tanpa kata selesai"
Kukang yang terkekang,
Analogi hati bagi rasa yang terpendam,
Tanpa dendam menelusuri kata tenang
Yogyakarta, Muhammad Fadil
27 Juli 2023