Bunyi ketukan diiringi oleh tarian asap, memberikan keutuhan tiap bagiannya..
Bersandar Umar di naungan, perantara pondok dan kebun kopi menjadi objek refleksi..
Temanku, berpeluh oleh panas menyengat.
Bergelut pada hasil panen berlimpah.
Tampak wajah bahagia.
"Kenapa kamu begitu senang?"
Tersimpul bibir, mata berbinar. Gerak-gerik yang seperti ingin cepat menyelesaikan dan buru - buru bergegas datang.
Seiring waktu, duduk bersila, menggoyangkan baju seakan mengipas panas tertumpuk pada tubuh..
"Semoga panasnya selalu seperti ini sampai sore mendatang".Â