"Ayo kita makan bolu" begitu ajak seorang teman ketika saya di Makassar. Sebenarnya dalam benak muncul pertanyaan tanda heran. Siang hari bolong begini, saat "kampung tengah" sudah mulai bernyanyi minta diisi, malah bolu yang ditawarkan bukannya makan nasi.
KEMBALI KE ARTIKEL