Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Lima Gedung Tertinggi di Dunia Bakal Ada Di Negara Arab

23 Oktober 2010   14:21 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:10 256 1
Rencana Negara Saudi Arabia membangun gedung tertinggi dunia mengalahkan Burj Khalifa di Dubai menjadi sorotan media di negara-negara Teluk Arab. Rencananya gedung tersebut akan dibangun di kota Jeddah dengan nama Kingdom Tower. Bila rencana pembangunannya selesai, Kingdom Tower bukan hanya akan menjadi gedung tertinggi dunia, tapi akan menambah deretan gedung-gedung tertinggi dunia yang berlokasi di daratan Jazirah Arab. Nah rencana negara Saudi Arabia tersebut akan melengkapi kisah persaingan negara-negara teluk Arab lainnya yang berlomba-lomba membangun gedung tertinggi dunia. 1. Kingdom Tower, Jeddah, Saudi Arabia Adalah Pangeran Alwaleed Bin Talal, keponakan Raja Abdullah, orang dibalik rencana tersebut dengan perusahaannya Kingdom Holding, sedangkan arsiteknya Adrian Smith yang juga merancang Burj Khalifa Dubai. Tingginya luar biasa sekitar 1,6 kilometer, bakal dua kali lipat tinggi Burj Khalifa yang merupakan gedung tertinggi dunia saat ini dengan ketinggian sekitar 828 meteran. 2. Mubarak al Kabir Tower Kuwait Rencana tinggi gedungnya akan mencapai 1001 meter, sebagai kiasan dari kisah dongeng Abu Nuwas 1001 malam. Merupakan bagian dari mega proyek pembangunan Kota Sutera (Madinah al Hareer atau City of Silk), merupakan deretan kota buatan dengan berbagai fungsinya, seperti bisnis, media, kebudayaan, olahraga, hiburan, kesehatan dan pendidikan. 3.Burj Khalifa, Dubai Merupakan gedung tertinggi dunia saat ini yang telah dibangun manusia dengan ketinggian sekitar 828 meter. Semula bernama Burj Dubai, tapi dirubah namanya menjelang detik-detik upacara peresmiannya, berganti menjadi Burj Khalifa yang merupakan tribut bagi presiden UAE, Shaikh Khalifa bin Zayed al Nahyan, yang berasal dari negara bagian Abu Dhabi yang telah menolong kota Dubai melunasi biaya pembangunannya. Burj Khalifa seharusnya menjadi cermin dari para pemimpin negara di belahan dunia lainnya, kalau sekiranya bermimpi ingin membangun mega proyek hendaknya jangan bergantung kepada dana hutang dari para investor saja.  Krisis ekonomi yang melanda belahan dunia yang berasal dari Amerika juga membawa dampak bagi penyelesaian pembangunan Burj Khalifa. Untungnya ada bantuan dana dari saudara tuanya  Kota Abu Dhabi yang merupakan negara bagian terkaya dari penghasilan migas, pembangunan gedung tertinggi Burj Khalifa tadinya sempat tersendat pula. Efek dari krisis ekonomi yang berasal dari imbas jatuhnya bisnis properti membawa dampak pula bagi Burj Khalifa. Sebagian besar ruangannya masih kosong, meskipun harganya telah dibanting setengahnya. 4. Mekkah Royal Clock Tower, Saudi. Dikenal pula dengan sebutan Abraj al-Bait, meskipun tingginya 200 meter di bawah Burj Khalifa Dubai atau sekitar 601 meteran saja, gedung ini akan dihiasi dengan empat arah jam terbesar dunia yang berukuran 6 kali lebih besar jam Big Ben London dan diharapkan akan menjadi acuan waktu dunia baru, khusunya bagi Umat Islam di dunia  menggantikan Greenwich Mean Time (GMT) menjadi Makkah Mean Time (MMT). Yang unik dari pembangunan gedung Makkah Royal Clock Tower adalah kontraktor yang membangunnya berasal dari SaudiBinLadin Group. Unik karena perusahaan kontraktornya berasal dari keluarga besar orang yang menjadi musuh Amerika dan kerajaan Saudi itu sendiri yaitu Osama Bin Laden,  meskipun perusahaan tersebut tidak tersangkut paut dan terpisah dari buronan nomor wahid dunia tersebut. Yang menjadi khabar gembiranya  kontraktor SaudiBinladen Group selalu bekerjasama dengan kontraktor bangunan Indonesia, seperti Waskita Karya dalam mengerjakan proyek-proyeknya. Nah dengan begini ikut membuka lapangan kerja pula bagi warga negara Indonesia. 5. Nakheel Tower Dubai Tadinya dikenal dengan sebutan alBurj, namun kemudian berganti dengan nama Nakheel Tower sebagai sebutan bagi nama pengembangnya perusahaan Nakheel Group yang menjadi saingan perusahaan properti Emaar Group yang telah membuat proyek Burj Khalifa. Karena krisis ekonomi yang menimpa kota Dubai pembangunan proyek ini diberhentikan sementara. Begitu juga informasi tinggi bangunannya, ada yang bilang tingginya mencapai 1,6 kilometer , tapi karena krisis mungkin tingginya akan berkurang, bahkan ada yang bilang tidak akan lebih tinggi dari Burj Khalifa. Nah bagi anda yang berada di Dubai atau lagi jalan-jalan di Dubai dan kebetulan ingin naik metro, nama bangunan ini sering disebut sebagai salah satu stasiun pemberhentian metro Dubai, tapi wujud bangunannya sama sekali gak terlihat alias belum ada realisasinya. Sebagian orang merasa kagum dengan rencana para raja dan pengeran dari negara teluk Arab tersebut untuk membangun gedung-gedung pencakar langit tertinggi di dunia. Gedung tinggi dipercaya bukan hanya merupakan ikon negara tapi juga merupakan simbol pencapaian peradaban manusia. Adanya gedung-gedung  tertinggi dunia di tanah Arab diyakini akan menjadi representasi sumbangsih peradaban Islam kepada dunia. Namun sebagian lainnya justeru merasa khawatir akan berdampak negatif pada budaya dan kehidupan sosial warga Arab teluk khususnya dan Muslim pada umumnya. Disaat penduduk negara belahan dunia muslim lainnya berada dalam garis kemiskinan, jangankan punya rumah atau gedung mewah, mempunyai tempat yang layak untuk disebut rumah saja masih menjadi persoalan besar. Belum lagi persoalan politik dan ekonomi negara-negara Muslim yang masih berada dalam cengkraman dunia luar, seperti Palestina, Afganistan, Checnya dan lainnya, dana besar untuk membangun gedung pencakar langit tersebut tentu bisa bermanfat bila kita sumbangkan untuk pembebasan kemerdekaan dan pengentasan kemiskinan saudara-saudara Muslim kita lainnya. Nah ada yang lebih berbahaya lagi, Ingat peristiwa peruntuhan gedung WTC di Amerika, adanya gedung-gedung tertinggi di tanah Arab sama saja menyediakan lahan perang jihad di tanah air mereka....

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun