Mohon tunggu...
KOMENTAR
Sosbud

Niqab Dilarang di Eropa, Negara Arab Balas Larang Tanktop dan Hotpants

14 Oktober 2010   23:37 Diperbarui: 26 Juni 2015   12:25 1706 0
Namanya di negeri Arab, wanita memakai niqab, jilbab dengan penutup muka atau cadar, dianggap lumrah adanya. Selain bagian dari tradisi, menggunakan niqab juga dianggap bagian dari kepercayaan dalam beragama. Tapi yang namanya manusia, kadangkala suka memperalat agama sebagai topeng untuk menggapai ambisi dan keuntungan pribadinya. Niqab sebagai contohnya, seringkali juga disalahgunakan untuk melakukan tindakan kriminal dan kejahatan lainnya. Di Dubai contohnya beberapa tahun yang lalu sekelompok geng kriminal dari Eropa, sudah tentu pria dan non-muslim, menggunakan abaya dan cadar untuk menjarah pertokoan emas dan perhiasan mahal lainnya di pusat pertokoan Wafi Mall. Terkadang memang bagi kebanyakan orang akan mengalami kesulitan untuk berkomunikasi dan mengidentifikasi para wanita bercadar. Nah kalau udah urusannya uang bisa berabe juga nih akhirnya. Contohnya pengalaman kerja saya nih, banyak para nasabah wanita bercadar datang untuk menarik uangnya, nah kalau datangnya ke staff pria terkadang mereka merasa kesulitan juga untuk mengidentifikasi wajahnya. Wah bisa berabe kalau ternyata yang narik uang adalah bukan asli yang punyanya, bisa-bisa kiamat kecil juga nih. kalau staff wanita biasanya mereka meminta si nasabah untuk membuka dulu cadarnya sebagai verifikasi dengan kartu identitasnya. Nah kalau yang pria kadang repot juga, jangan-jangan mereka keberatan menunjukkan wajahnya, apalagi kepada pria bukan muhrimnya. Daripada kena sewot nasabah, akhirnya taktiknya ya terpaksa mengambil cara lain untuk memverifikasinya. Tapi ada yang bikin seger pikiran juga, kebanyakan mereka akan membuka cadarnya sebelum kita minta, malah ada yang sambil senyum simpul berkata: "asli kan saya orangnya!". Wah terkadang hati berdesir juga, ternyata dibalik cadar tersimpan wajah cantik nan rupawan dan menggoda pula,he.... Yang menarik dari pengalaman saya ternyata kebanyakan wanita bercadar ini tidak merasa keberatan bila kita minta untuk menunjukkan wajahnya dengan alasan keamanan nasabah, apalagi yang memintanya staff wanita. Yang keberatan malah biasanya orang yang pada intinya tidak punya niat baik, misalnya mau mencairkan uang saudaranya atau ibunya. Nah namanya otak kriminal, jangankan wanita berniqab, wanita yang berpakaian seksi saja kadang bisa berbahaya. Ada modus operandi baru, para kriminal di Dubai misalnya menggunakan wanita dengan pakaian seksi untuk mengelabui sasarannya. salah satunya teman saya dari Syria, dasar otak ngeres ketika ada wanita pakai baju tanktop dan celana hotpants langsung saja pasang tampang. nah gawatnya ternyata si wanita tersebut merupakan bagian dari sindikat kriminal dengan target spesial institusi keuangan dan entah bagaimana caranya apa dengan hipnotis, gendam atau sex appeal saja,  ia bisa meraup ribuan dollar uang perusahaan lewat teman saya. wah gawat tuh, sampai sekarang masih belum selesai juga kasusnya,he...dasar nasib lagi apes ya.... nah dari sana saya berpendapat soal larangan berniqab diberbagai negara eropa dengan alasan keamanan dan emansipasi wanita atau alasan lainnya saya kira hanyalah masalah politik belaka. Negara eropa kini  tengah dirasuki ketakutan munculnya Islam Fundamental dan Islam Identitas yang disangkakan sebagai biang kerok dari aksi terorisme belakangan ini. Padahal sebelumnya mereka adalah penggawa bagi  kebebasan ekspresi individu, termasuk kebebebasan berpakaian dan beragama. makanya jangan heran bila niqab dianggap bagian dari ekspresi Islam fundamental atau identitas oleh sebgaian besar pemerintah eropa dan warganya juga. Malah di Perancis, seorang turis wanita UAE baru-baru ini mendapatkan serangan kekerasan fisik dari seorang wanita penduduk asli Perancis, bernama Marlene, hanya karna gara-gara si turist UAE tersebut menggunakan cadar, untung kasusnya diselasaikan di pengadilan dengan menghukum si wanita perancis tersebut baik denda maupun hukuman percobaan.(gulfnews, 14 Oktober 2010). Masalah cadar, bila sudah menjadi ajang pertarungan politik jangan heran bila reaksi dari negara eropa tersebut memunculkan aksi balasan dari negara-negara yang merasa dirugikan, negara Arab Teluk misalnya. Di Dubai yang terkenal sebagai negara bagian UAE yang dianggap paling bebas dalam hal ekspresi berpakaian, entah sebagai respon atas pelarangan niqab atau untuk menghormati tradisi dan budaya Arab, jangan heran bila baru-baru ini di mall-mallnya terdapat larangan memakai pakaian yang dikategorikan tidak layak atau seronok bagi wanita, misalnya tanktop dan hotpants. makanya jangan kaget bila suatu waktu ada polisi berpakaian preman yang menggelandang para wanita berbusana seksi tersebut. mungkin untuk tourist biasanya awalnya hanya diperingatkan saja, tapi bisa juga nantinya kena denda uang atau pun malah kurungan penjara. Peraturan kode etik berbusana dan berprilaku di tempat-tempat umum ini terpaksa Dubai kenakan mengingat banyaknya protes dari warga lokal yang merasa terancam tradisi dan budaya lokalnya dan banyaknya pula pelanggaran asusila yang dilakukan para penduduk pendatangnya, seperti berciuman dan berpelukan di tempat umum. Satu yang pasti sebagai pendatang kita memang harus menghormati adat dan hukum yang berlaku di negara tujuan bila tidak ingin bermasalah. Berbusana salah satunya, hendaklah yang sopan dan moderat saja agar tidak membawa masalah bagi anda. hmmm...pakai baju bermasalah, gak pakai baju malah lebih bermasalah......

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun