Absensi karyawan merupakan komponen penting dalam pengelolaan sumber daya manusia di perusahaan. PT. Dikara Aria Wangsakara memerlukan sistem absensi yang efisien dan mudah diakses untuk meningkatkan akurasi dan efisiensi proses pencatatan kehadiran. Artikel ini membahas analisis dan perancangan sistem absensi berbasis web menggunakan model pengembangan perangkat lunak spiral.Latar Belakang
PT. Dikara Aria Wangsakara adalah perusahaan yang terus berkembang dan membutuhkan sistem yang dapat mendukung operasional sehari-hari. Sistem absensi manual yang selama ini digunakan dinilai kurang efektif dan rawan kesalahan. Oleh karena itu, diperlukan sebuah sistem absensi berbasis web yang dapat diakses dari mana saja dan kapan saja oleh seluruh karyawan dan manajemen.
Metodologi
Dalam pengembangan sistem ini, digunakan model perangkat lunak spiral yang menggabungkan pendekatan iteratif dan inkremental dengan fokus pada manajemen risiko. Model ini terdiri dari empat fase utama: perencanaan, analisis risiko, rekayasa, dan evaluasi.
1. Perencanaan : Tahap ini melibatkan pengumpulan kebutuhan pengguna dan perencanaan proyek secara menyeluruh.
2. Analisis Risiko : Identifikasi dan mitigasi risiko yang mungkin terjadi selama pengembangan sistem.
3. Rekayasa : Desain dan implementasi sistem berdasarkan kebutuhan yang telah diidentifikasi.
4. Evaluasi : Pengujian sistem dan evaluasi hasil untuk memastikan bahwa sistem memenuhi kebutuhan pengguna.
Analisis Sistem
Kebutuhan Fungsional
1. Login dan Autentikasi : Sistem harus menyediakan fitur login bagi karyawan dan admin.
2. Pengelolaan Data Karyawan : Admin dapat menambahkan, mengedit, dan menghapus data karyawan.
3. Pencatatan Kehadiran : Karyawan dapat mencatat kehadiran mereka secara online.
4. Laporan Kehadiran : Sistem harus mampu menghasilkan laporan kehadiran harian, mingguan, dan bulanan.
Kebutuhan Non-Fungsional
1. Keamanan : Data harus dilindungi dengan mekanisme keamanan yang kuat.
2. Â Keandalan : Sistem harus stabil dan minim downtime.
3. Â Skalabilitas : Sistem harus dapat menangani peningkatan jumlah pengguna di masa depan.
4. Â Kemudahan Penggunaan : Antarmuka pengguna harus intuitif dan mudah digunakan.
Desain Sistem
Arsitektur Sistem
Sistem absensi ini akan dibangun menggunakan arsitektur tiga lapis (three-tier architecture):
1. Lapisan Presentasi : Antarmuka pengguna berbasis web yang diakses melalui browser.
2. Lapisan Logika Bisnis : Mengelola logika aplikasi dan proses absensi.
3. Â Lapisan Data : Database untuk menyimpan data karyawan dan catatan kehadiran.
Teknologi yang Digunakan
1. Front-end : HTML, CSS, JavaScript, dan framework seperti React atau Angular.
2. Â Back-end : Node.js atau PHP sebagai server-side scripting.
3. Â Database : MySQL atau PostgreSQL untuk penyimpanan data.
Implementasi dan Pengujian
Setelah desain selesai, tahap implementasi dilakukan dengan mengembangkan modul-modul yang telah dirancang. Pengujian dilakukan untuk memastikan bahwa setiap modul berfungsi dengan baik dan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Pengujian ini meliputi:
1. Pengujian Unit : Menguji setiap komponen atau unit dari sistem secara individual.
2. Â Pengujian Integrasi : Menguji interaksi antar komponen untuk memastikan mereka bekerja bersama dengan baik.
3. Â Pengujian Sistem : Menguji sistem secara keseluruhan untuk memastikan semua fungsionalitas bekerja dengan baik.
4. Â Pengujian User Acceptance : Melibatkan pengguna akhir untuk memastikan sistem memenuhi kebutuhan dan harapan mereka.
Evaluasi dan Pemeliharaan
Setelah sistem diimplementasikan, dilakukan evaluasi untuk mengidentifikasi area yang memerlukan perbaikan. Pemeliharaan sistem dilakukan secara berkala untuk memastikan bahwa sistem tetap berfungsi dengan baik dan dapat menyesuaikan dengan kebutuhan perusahaan yang terus berkembang.
Kesimpulan
Penggunaan model pengembangan perangkat lunak spiral dalam perancangan sistem absensi berbasis web di PT. Dikara Aria Wangsakara memungkinkan identifikasi dan mitigasi risiko secara dini serta iterasi yang terus-menerus untuk mencapai hasil yang optimal. Sistem ini diharapkan dapat meningkatkan efisiensi dan akurasi pencatatan kehadiran, serta memberikan kemudahan akses bagi seluruh karyawan dan manajemen.
Rekomendasi
Untuk pengembangan selanjutnya, disarankan untuk mempertimbangkan integrasi sistem absensi ini dengan sistem penggajian dan manajemen kinerja karyawan untuk menciptakan solusi HR yang lebih komprehensif dan terintegrasi. Selain itu, implementasi fitur mobile access dapat meningkatkan fleksibilitas dan aksesibilitas sistem.