Sektor pariwisata merupakan kegiatan yang berkaitan dengan perjalanan dan wisata, yang melibatkan berbagai usaha untuk memenuhi kebutuhan wisatawan. Usaha ini tidak hanya bertujuan untuk menyediakan barang dan jasa, tetapi juga untuk meraih keuntungan, meningkatkan pendapatan daerah, dan menambah devisa negara. Menilik perkembangan sektor pariwisata di kota Madiun, dapat disimpulkan bahwa kota Madiun digarap sangat apik oleh pemerintah setempat. Keberhasilan rencana pemerintah kota untuk menjadikan Madiun sebagai kota pariwisata ini dapat dilihat dari pertumbuhan ekonomi yang melesat tinggi dari waktu ke waktu. Sejak pelantikan Maidi dan Inda Raya sebagai Wali Kota dan Wakil Wali Kota pada 29 April 2019, kota Madiun mengalami banyak perubahan. Salah satu langkah besar yang diambil pemerintah kota adalah membangun miniatur ikon dunia. Meskipun tahun pertama masa kepemimpinan Maidi terhalang oleh pandemi Covid-19 sehingga menyebabkan berbagai program dan anggaran harus dialihkan untuk penanganan kesehatan, pemerintah kota tetap berkomitmen untuk melanjutkan pembangunan dengan fokus pada sektor ekonomi dan pariwisata. Pada tahun 2020, Maidi meresmikan pembangunan replika patung Merlion dari Singapura, sebagai langkah awal menghadirkan ikon-ikon internasional di Kota Madiun. Seiring berjalannya waktu, berbagai miniatur ikon dunia lainnya mulai dibangun, seperti Menara Eiffel, replika Ka'bah, dan rumah bergaya Tudor di Taman Sumber Umis. Selain itu, kota Madiun juga menambah beberapa replika ikonik lainnya, seperti Patung Liberty, Jam Big Ben, dan Kincir Angin Belanda. Kota Madiun juga memiliki restoran replika Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Whoosh, yang letaknya di kawasan Bogowonto Culinary Center (BCC), dan replika Monas di Alun-Alun Kota Madiun. Keberadaan replika-replika ini terletak di berbagai titik strategis  sehingga menjadikan kota ini semakin menarik bagi wisatawan lokal maupun nasional. Pemkot Madiun tidak hanya fokus pada pembangunan miniatur ikon internasional. Mereka juga melestarikan budaya lokal dengan mendirikan patung penjual nasi pecel di taman kota dan Tugu Pendekar di simpang proliman. Di kawasan Pahlawan Street Center, logo-logo Kota Madiun juga turut menghiasi tempat-tempat strategis, menambah daya tarik kota ini sebagai destinasi wisata.  Pembangunan infrastruktur yang direncanakan dengan matang ini mulai membuahkan hasil. Kota Madiun kini ramai dikunjungi wisatawan dari berbagai daerah. Selain itu, sektor ekonomi, terutama Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM), juga berkembang pesat. Pemkot Madiun menyediakan area pameran bagi produk unggulan UMKM, baik di depan Kantor Bakorwil Madiun maupun di Kawasan Pahlawan Street Center, yang menjadi tempat jualan bagi pelaku UMKM. Berbagai acara kota juga turut mendukung keberadaan UMKM dan memberikan dampak positif pada perekonomian lokal. Tak hanya itu, keberadaan bus wisata "Mabour" atau "Madiun Bus On Tour" juga menjadi daya tarik tersendiri dengan menawarkan kenyamanan dan kemudahan bagi wisatawan untuk berkeliling kota juga berbelanja. Semua ini berkontribusi pada kemajuan Kota Madiun, yang kini dikenal sebagai kota yang tidak hanya asri tetapi juga kaya akan infrastruktur unik dan tertata apik. Keberadaan bus wisata yang banyak dan nyaman akan mendatangkan pariwisatawan untuk berkunjung dan berbelanja ke Kota Madiun sehingga menaikkan pendapatan pelaku UMKM Kota Madiun. Kehadiran wisatawan yang semakin banyak, baik dari dalam maupun luar daerah, membuktikan bahwa peningkatan sektor pariwisata berimbas positif pada perekonomian Madiun. Ke depan, masyarakat setempat berharap agar kemajuan ini terus berlanjut dan bahkan meningkat, tidak hanya untuk saat ini, tetapi juga untuk masa depan yang lebih baik.Â
KEMBALI KE ARTIKEL