Mohon tunggu...
KOMENTAR
Travel Story

Batu-batu Akik Unik dari Kepulauan Maluku

12 Mei 2015   07:58 Diperbarui: 17 Juni 2015   07:08 696 0
[caption id="attachment_12741" align="alignnone" width="500"] Aneka macam batu akik yang dijual di pasar batu akik Tobelo. Dr. Andriko sedang milih-milih batu(Foto koleksi pribadi)[/caption] Selama ini saya mencoba membetengi diri dari terjangkitnya virus #gilabatu. Meski semua orang gila batu, tangan saya masih bersih suci (cie). Namun, ketika datang ke Ternate, Maluku Utara, terus nyebarang ke Sofifi dan Tobelo, saya jadi takjub dengan beragamnya jenis dan motif batu-batu akik ini dari kepulauan Maluku ini. Macam2, kalau dihitung mungkin lebih dari 20 macam batu. Temanku, Dr. Andriko, di tangaannya nangkring dua mata batu bacan. Gede2 lagi. Ternyata koleksinya banyak. Ada satu kotak penuh. Sisa2 batu bacannya diberikan ke sopirnya. Tangan kiri dan kanan sopirnya pun pakai batu, batu obi merah dan bacan kembang. Batu obinya digosok runcing, jadi seperti cakar. Dr. Assegaf, temen yang juga  pergi dengan kami, tangannya memakai batu akik merah. Bapak Fery, Kadis Pertanian Halmahera Utara, tangan kirinya pakai batu hitam jahanam, tangan kanannya Bacan. Ikat pingganya pun pakai mata batu bacan. Hanya tangan saya yang bersih suci dari batu. [caption id="attachment_12723" align="alignnone" width="500"] Batu cincin yang dipakai sopir kami. Batu obi merah berbentuk runcing dan batu bacan kembang. (Foto koleksi pribadi)[/caption] Lihat video pasar batu di Tobelo: Batu-batu akik unik | Batu Hitam Jahanam part 1 | Batu Obi Sore hari selepas kerja, Pak Andriko mengajak jalan-jalan melihat-lihat batu di pasar Tobelo. Di kota kecil yang cukup ramai ini, ternyata perdagangan batu meriah juga. Mereka menjajakan dagangannya di emperan2 toko. Berderet sepanjang jalan. Bahkan ada yang ditumpuk banyak banget. [caption id="attachment_12732" align="alignnone" width="500"] Dagangan batu akik di pasar Tobelo, Halmahera Utara. Ada batu giok, hati hiu, bermacam-macam batu Haltim dan cuilan bacan Palamea. (Foto koleksi pribadi)[/caption] Disini saya jadi merasa tertegun. Batu-batunya bermacam-macam. Ada pecahan batu bacan Palamea. Warnanya hijau muda terang. Hanya serpihan-serpihan kecil dan sebagian batu biasa. Dijual cukup mahal, ada yang Rp. 10rb sampai ratusan ribu. [caption id="attachment_12729" align="alignnone" width="500"] Penjual batu bacan di pasar Tobelo, Halmahera Utara. Dijual dengan harga Rp. 35jt. (Foto koleksi pribadi)[/caption] Ketika sedang asik2nya melihat-lihat batu, ada orang yang mendekati kami dan menawarkan batu. Dia buka isi tasnya, isinya batu Palamea yang berukuran besar. "Berapa harganya?" Tanya Pak Andriko. "Tiga lima," jawabnya singkat. Setengah berbisik Pak Andriko bilang; "Tiga puluh lima juta." Gila pikirku dalam hati. Di sana juga ada batu merah hati hiu. Kalau dilihat seperti potongan batu bata. Ternyata kalau digosok warnanya merah dan cakep. Sayang tidak tidak terlalu tembus cahaya. [caption id="attachment_12718" align="alignnone" width="500"] Batu merah hati hiu yang dijual di Pasar Tobelo. (Foto koleksi pribadi)[/caption] Ada lagi batu dari Haltim (Halmahara Timur). Warnanya seperti pelangi, ada merah, kuning, unggu, dan coklat. Ada juga batu dari Haltim yang warnanya berlapis-lapis. Katanya batu Haltim ada banyak coraknya. Ada juga batu giok Haltim yang berwarna hijau. Hijaunya macam2. Ada yang hijau muda sampai hijau tua. Ada yang sedikit tembus cahaya ada juga yang tidak. [caption id="attachment_12714" align="alignnone" width="500"] Batu dari Haltim (Hamahera Timur) yang punya motif sangat menarik. Batu ini sebagian besar tembus cahaya. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12716" align="alignnone" width="500"] Salah satu batu dari Haltim (Halmahera Timur) warnanya menarik dan tembus cahaya. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12693" align="alignnone" width="500"] Batu giok dari Haltim (Halmahera Timur) warna hijau muda. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12687" align="alignnone" width="500"] Potongan batu giok hijau asal Halmahera Timur, Maluku. (Foto koleksi pribadi)[/caption] Yang cukup menarik adalah batu hitam jahanam. Batunya memang berwarna hitam kelam. Kalau sudah digosok dan jadi batu cincin, batu hitam jahanam bisa mengkilat juga. Kata penjualnya batu ini berkhasiat macam2. Bisa untuk mengobati penyakit, asam urat bahkan meningkatkan vitalitas kejantanan. Penjualnya bahkan memperagakan jika batu hitam ini bisa menyerap obat merah bethadine. [caption id="attachment_12696" align="alignnone" width="500"] Potongan batu hitam jahanam di pasar batu Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption] Saya juga melihat batu yang berwarna plentang-plentong/polcadot. Dominan warna putih dengan bercak-bercak hitam. Kalau jadi batu cincin sepertinya cantik juga. [caption id="attachment_12710" align="alignnone" width="500"] Bakalan batu lavender warna unggu tua yang dijual di pasar Gamalama, Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12709" align="alignnone" width="500"] Hasil gosokan batu akik lavender. Ada banyak degradasi warna batu lavender, mulai dari unggu muda sampai unggu tua. (Foto koleksi pribadi)[/caption] Ada batu yang berwarna unggu, mereka menyebutnya batu Lavender. Ungunya juga berdegradasi mulai dari unggu muda sampai unggu gelap. Menarik. Pandangan saya tertarik dengan batu yang berwarna hijau terang. Kata mereka ini batu fosfor dari Kalimantan. Kalau gelap bercahaya, katanya. Ada batu yang ukuranya besar. Tidak ada cacatnya. Saya jadi curiga kalau batu fosfor ini bukan batuan alami. Karena kalau batuan alami selalu ada pengotornya. [caption id="attachment_12694" align="alignnone" width="500"] Potongan besar batu fosfor Kalimantan yang dijual di pasar batu Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12724" align="alignnone" width="500"] Ini katanya batu hijau fosfor dari Kalimantan. Batu ini menyimpan cahaya dan akan bercahaya dalam gelap. Batu ini dijual di pasar batu Tobelo. (Foto koleksi pribadi)[/caption] Saya lihat juga ada batu yang mirip dengan batu pancawarna dari Garut. Warnanya dominan merah coklat dan ada pola2 yang menarik. Kalau dilihat dari luar, seringkali tidak akan menyangka kalau dalamnya bisa terbentuk pola-pola yang indah. Sebelum kembali ke Jakarta-Bogor, saya bermalam di Ternate. Di sini Pak Assegaf mengajak saya untuk melihat-lihat pasar batu di Pasar Gamalama. Memang bener, batu-batu di sini dijual di kaki lima. Pedagang batu berderet banyak, hanya saja batu yang dijajakan tidak sebanyak yang di Tobelo. [caption id="attachment_12707" align="alignnone" width="500"] Pedagang batu obi di pasar Gamalama. Bongkahan batu yang dideretan depan itu adalah batu obi semua. Cantik-cantik lho. (Foto koleksi pribadi)[/caption] Motif batu di Pasar Gamalama sebagiaj sama seperti batu2 yang ada di Pasar Tobelo. Namun, banyak juga yang berbeda dan motifnya lebih cantik. Salah satu yang cukup banyak saya lihat adalah batu Obi. Ukurannya besar2 dan warnanya bermacam2. Ada obi putih, obi kuning, obi orange, obi merah, dan obi merah teh. Kalau dilihat dari luar, batu obi ini tidak banyak berbeda dengan batu-batu biasa. Batu2 ini terlihat berbeda ketika disinari dengan senter. Batu ini tembus cahaya. [caption id="attachment_12704" align="alignnone" width="500"] Batu obi warna merah. Kalau disinari akan tembus sampai dalam. Bentuk retakannya juga sangat menarik. (foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12703" align="alignnone" width="500"] Batu obi dari pulau obi di pasar Gamalama, Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12702" align="alignnone" width="500"] Batu obi warna merah dari Pulau Obi di pasar Gamalama, Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12705" align="alignnone" width="500"] Batu obi warna kuning atau orange di pasar Gamalama, Ternate. (foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12706" align="alignnone" width="500"] Pedagang batu obi pasar gamalama. Bongkahan batu yang gede-gede itu adalah batu obi. Pedagangnya sedang mengeluarkan koleksi batu obi-nya. (Foto koleksi pribadi)[/caption] Saya sempat melihat batu2 akik yang sudah digosok. Batu obi yang sudah jadi dan sudah ada cincinnya harganya mahil2, ada yang dibanderol sampai Rp. 800rb. Di Pasar Gamalama juga banyak yang menjual batu lavender. Variasi warna unggunya lebih banyak. Ada contoh batu lavender yang sudah digosok. Warnya unggu terang, tetapi dalamnya banyak retakan. Katanya ini motif retak seribu. Retakannya memang membentuk motif yang unik. Ada lagi batu yang berlapis2. Entah apa namanya. Ada juga yang berwarna putih susu. Putih banget. Saya juga melihat ada batu yang memiliki motif seperti bunga. Motif bunga matahari katanya. Batu yang sama ternyata motifnya bermacam2. Pengemar batu pasti akan sedang berada di pasar-pasar Maluku. Bermacam-macam. Bisa jadi koleksi yang menarik. [caption id="attachment_12740" align="alignnone" width="500"] Bongkahan batu obi warna merah, dari pulau Obi, Maluku. Meski seperti batu biasa, kalau sudah digosok akan mengkilat dan jernih. (Fot o koleksi pribadi).[/caption] [caption id="attachment_12735" align="alignnone" width="500"] Cuilan batu yang ada batu bacan Palamea. Meski cuma secuil batu bacannya, tapi harganya selangit. Beli bahan seperti ini untung-untungan. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12734" align="alignnone" width="500"] Suasana pasar bate di kota Tobelo, Halmahera Utara, Maluku Utara. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12731" align="alignnone" width="500"] Dagangan batu akik di pasar Gamalama, Ternate. Ada batu giok, batu lavender, batu haltim, batu obi, dan lain-lain. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12728" align="alignnone" width="500"] Batu giok haltim (Halmahera Timur) warna hijau tua. Sedikit tembus cahaya. Batu ini dijual di pasar batu akik Tobelo, Halhamera Utara. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12727" align="alignnone" width="500"] Batu giok haltim (Halmahera Timur) warna hijau tua. Sedikit tembus cahaya. Batu ini dijual di pasar batu akik Tobelo, Halhamera Utara. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12726" align="alignnone" width="500"] Dagangan batu akik di pasar batu Tobelo, Halmahera Utara. Ada batu giok haltim warna hijau muda, batu lavender warna ungu, batu hitam jahanam, batu merah hati hiu, dan lain-lain. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12725" align="alignnone" width="500"] Ini katanya batu dari pulau Bacan, tapi bukan batu bacan warna hijau yang mahal sekali itu. Batu ini lebih mirip batu pancawarna. (foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12722" align="alignnone" width="500"] Batu cincin obi merah berbentuk runcing yang dipakai Iwan, sopir kami. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12717" align="alignnone" width="500"] Batu bacan pancawarna. Batu bacan yang tidak berwarna hijau. Dulu batu ini dilupakan, sekarang ikut digosok. (foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12716" align="alignnone" width="500"] Salah satu batu dari Haltim (Halmahera Timur) warnanya menarik dan tembus cahaya. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12715" align="alignnone" width="500"] Batu-batu dari Haltim (Halmahera Timur), batu yang kecil dari Pulau Bacan. (foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12714" align="alignnone" width="500"] Batu dari Haltim (Hamahera Timur) yang punya motif sangat menarik. Batu ini sebagian besar tembus cahaya. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12713" align="alignnone" width="500"] Liontin berbentuk kucing yang berisi batu hijau fosfor dan batu bacan. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12712" align="alignnone" width="500"] Batu giok dari Halmahera Timur (Haltim) berwarna hijau tua. Gelap dan hanya sedikit tembus cahaya. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12708" align="alignnone" width="500"] Bakalan batu bacan palamea warna hijau dan batu obi merah. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12700" align="alignnone" width="500"] Batu-batu akik yang dijual di pasar batu Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12699" align="alignnone" width="500"] Batu motif blentang-blentong/polcadot yang dijual di pasar batu Ternate. (foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12698" align="alignnone" width="500"] Batu pancawarna asal Maluku yang dijual di pasar batu Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12688" align="alignnone" width="500"] Bongkahan batu bacan palamea yang dijual di pasar batu Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12689" align="alignnone" width="500"] Bongkahan batu bacan palamea yang dijual di pasar batu Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12690" align="alignnone" width="500"] Bongkahan batu bacan palamea yang dijual di pasar batu Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption] [caption id="attachment_12697" align="alignnone" width="500"] Batu motif lapis legit di pasar batu Ternate. (Foto koleksi pribadi)[/caption]

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun