Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Cerpen | Buce, Panggayong Bae-bae

15 Agustus 2019   11:05 Diperbarui: 15 Agustus 2019   15:46 19 1
Opa Buce tidak sendiri sore itu. istrinya Oma Yori, turut serta menemani. Bercerita dibawah cahaya senja yang berbisik suara denturan ombak diujung batu karang. Seolah-olah besok hari akan tiba rejeki.

Yor, sabantar beta panggayong dulu e? Kayanya malam ini ikan naik banyak," tandas Buce dengan penuh optimisme.

Ose mau panggayong jam berapa Buce?

Habis Magrib to Yor.

Ohiyo sudah, kalau bagitu beta ka dapur mamasa dulu, biar siapkan ose punya bakal par sabantar.

Yor kemudian hengkan pamit meminta ijin Buce untuk ke dapur. Memasak untuk bekal suaminya ke laut malam nanti.

Senja perlahan-lahan meninggalkan terang mendatangkan gelap tapi ada sedikit cahaya bulan. Buce, tengah menyiapkan alat-alat yang akan dibawah kelak, sambil menunggu Yori menyiapkan bekal di dapur.

Ok, sudah lengkap samua tinggal tunggu bakal saja, kata Buce dengan pelan.

Buce, Buce," suara Yor memangil.

Yaaa, bagaimana itu Yor," nyahut Buce.

Bakal sudah siap nih, ose mau panggayong jam berapa," tanya Yor lagi.

Suda mau jalan ini Yor e," Buce menjawab.

Yor kemudian pergi mengantar Buce ke tepi laut. Renteng bekal dan alat pancing terlihat bergoyang ditangan Buce.

Diatas pasir dekat bibir pantai, Yor terus pandangi Buce yang sedang memasukan alat pancing dan bekal ke dalam kolom perahu. Tatapan kasih sayang serayak berdoa, Yor panjatkan.

Ya Tuhan Yesus e, bapa kami di Sorga, Jagalah Buce di laut dengan kebesaranmu. Semoga Buce mendapatkan keselamatan dalam lindunganmu. Amin!

Yor, beta langsung berangkat e

Rapat dan merapat, langkah Yori terus menuju Buce diperahunya.

Buce, Panggayong Bae-bae

Tangan Buce kemudian dicium. Dan perahu akhirnya lepas landas meninggalkan Yor ditepi laut.


Catatan*

Panggayong: Mendayung
Bae-bae: Baik-baik
Bakal: Bekal
Beta: Ose
Ose: Kamu

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun