Mohon tunggu...
KOMENTAR
Olahraga

"Siap Miskin Untuk Negara": Belajar Dari Sosok Evan Dimas

19 Oktober 2013   20:31 Diperbarui: 24 Juni 2015   06:18 1043 3
Jawaban indah Pemain Tengah Timnas U-19 ini sungguh membuat saya kagum di saat dia mendapat tawaran iklan dgn nominal ratusan juta rupiah. Dengan tegas Evan menjawab: "Saya siap miskin untuk negara".

Godaan semacam ini memang kerap menghampiri para pemain olahraga yang berprestasi. Dan salah satunya membujuk Evan dengan iming2 rupiah yg fantastic. Sang pelatih pun mewanti-wanti pemain untuk hal yg satu ini, agar nantinya tidak terjerumus godaan iklan yang justru dapat menimbulkan kecemburuan di kalangan pemain. Akibatnya, kekompakan tim dipertaruhkan. Paling tidak puasa iklan atau kontrak menggiurkan klub-klub sepakbola ini mesti ditahan sampai pertandingan Piala Dunia U-20 kelar (jika lolos).

Itulah kira2 ucapan yg saya tunggu dr para pemimpin dan pejabat di negri ini. Siap melarat dan kere untuk kemakmuran negri tercinta dan siap berkorban demi kebanggaan bangsa di mata dunia. Bukan malah siap kaya mencari proyek dan keuntungan sebanyak-banyaknya untuk keluarga dan golongan semata. Atau justru mengorbankan rakyat untuk menjadi kaya raya. Alamak..

Praktek memperkaya diri memang sudah menjadi penyakit kronis di jajaran pejabat negri yang konon katanya negara kaya tapi hutang luar negrinya menyentuh angka ribuan triliyun rupiah ini. Oleh karenanya, banyak kalangan yang mengusulkan agar para koruptor dimiskinkan saja. Mungkin kemiskinan sudah dianggap momok menakutkan di tengah-tengah kehidupan hedonis saat ini. Menjadi fakir dianggap hina tak karuan, bukankah kebanyakan penghuni surga adalah orang-orang yang tak berpunya? Perhitungan amalnya lebih singkat, tidak bertele-tele dan relatif aman dari pertanyaan2 menyulitkan kelak di akherat.

Jadi, marilah belajar dari anak yg sempat belajar di madrasah tsanawiyah ini. Syukur2 malu dan mau meniru. Jika dirasa kepalang tanggung, silahkan menunggu. Karena kehancuran akan menjadi keniscayaan.

Jangan "siap miskin" karena ketangkep ya pak...

Salam

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun