Seorang pendeta di Papua diduga menjadi korban pembunuhan diluar hukum yang dilakukan oleh anggota TNI. Tindakan ini merupakan pelanggaran serius terhadap hak asasi manusia dan harus diusut tuntas. Beliau Bernama Yeremia Zanambani. Pada awalnya, kepolisian ataupun TNI menuding kelompok kriminal bersenjata sebagai pihak yang bertanggung jawab atas peristiwa penembakan tersebut. Akan tetapi, hasil investigasi mendalam menunjukan bahwa pelaku dugaannya adalah oknum anggota dari institusi TNI sendiri. Hasil investigasi Komnas HAM menunjukkan adanya upaya untuk mengaburkan fakta sebenarnya terkait kematian Pendeta Yeremia. Arah tembakan yang acak dan banyaknya lubang tembak pada kendang babi mengindikasi adanya kesengajaan untuk menghilangkan jejak. Tubuhnya penuh luka yang menjadi saksi bisu pembunuhan itu terjadi.
KEMBALI KE ARTIKEL