Dalam pandangan Jacques Lacan, manusia adalah homo simbolico, makhluk yang hidup dan membentuk dirinya melalui simbol-simbol. Bahasa, norma, dan aturan sosial menjadi dasar tatanan simbolik yang memungkinkan manusia memahami dunia sekaligus memosisikan diri di dalamnya. Siswa sebagai manusia, juga tidak terlepas dari tatanan ini. Mereka berkembang dengan mempelajari simbol-simbol yang dikenalkan melalui pendidikan, mulai dari bahasa hingga norma sosial. Proses ini membentuk identitas mereka, tetapi juga menyisakan ruang bagi ketegangan antara makna simbolik dan pengalaman langsung yang sering kali tidak sepenuhnya selaras. Dengan demikian, siswa tidak hanya belajar mengenali simbol, tetapi juga menavigasi dunia yang sarat dengan interpretasi simbolik.