Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen Pilihan

Aku Hanya Ingin Mati dalam Perayaan

29 Maret 2019   06:19 Diperbarui: 29 Maret 2019   06:37 174 2
Pagi yang sudah melipat jarak antara kenangan masalalu dan palung massa dimana aku berpijak, aku hidup diantara tanya semesta yang melukis kisah dari berbagai sumber kepahitan yang dielu elukan oleh para pencari penghidupan, antara rupa dan kantong kantong yang musti kenyang dan pongah terisi oleh sampah. padahal itu derita. Mati tak indah cukup hanya mati pada akhirnya. sebab ada yang terpatri dalam benak atas kekayaan yang meliputi rongrongan keduniawian yang menghidiupkan luka pada kesimpulan nafas yang tak boleh terhenti. Begitulah mati saja susah ketika perut terlalu pongah. Harta dan benda terlalu pongah. Hidup disini lebih tepatnya pada kesederhananaan nikmat kehidupan antara pelita cahaya kemanusiaan dan kebermanfaatan.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun