Adalah seorang maestro sastra fenomenal bernama Pramodya Ananata Toer (lahir di Blora, Jawa Tengah, 6 Februari 1925 – meninggal di Jakarta, 30 April 2006 pada umur 81 tahun).Ada beberapa istilah dalam menamankan tetralogi karya sang maestro ini, Mulai dari Tetralogi Bumi Manusia, ada yang menamakan Tetralogi Pulau Buru, ada yang menyebutkan Tetralogi Buru merupakan empat seri roman yang mengungkapkan sejarah bagaimana terbentuknya Nasionalisme Indonesia pada akhir abad ke 19 dan awal abad ke-20 (kurang lebih tahun 1898 – 1918). Pada masa ini menurut para ahli sejarah sedang berlakunya politik etis, awal masuknya pemikiran rasional ke Hindia Belanda, dan awal pertumbuhan organisasi-organisasi modern sebagai periode terbentuknya Kebangkitan Nasional. Tetralogi Pulau Buru pernah dilarang peredaraannya oleh Jaksa Agung Indonesia selama beberapa masa dengan tuduhan mempropagandakan ajaran atau paham Lenimisme, Marxis serta Komunisme.