Mohon tunggu...
KOMENTAR
Filsafat Pilihan

Beda Generasi...? So What...?

10 November 2014   06:03 Diperbarui: 17 Juni 2015   18:12 810 0
Gap generation menjadi perbincangan tak ada habisnya di era modern sekarang ini ; Beberapa ahli kejiwaan/psikiater/psikolog,marketer dan pengamat sosial pun membuat pengelompokan yang dikenal sebagai Generation Veterans (1922-1945), Generation Baby Boomers (1946-1967),Generation X (1968-1980),Generation Y (1981-1995), Generation Z (1996-2010) dan Generation Alpha (lahir setelah 2010). Pengelompokan periode generasi pun tidak sama antara satu dengan yang lainnya,tergantung metode dan parameter yang digunakan.

Yang tidak mengenakkan banyak orang adalah ketika orang-orang mulai membicarakan "Values" dari tiap tiap generasi,seolah-olah orang lain diminta "memaklumi" apa yang terjadi pada setiap orang yang memang berbeda generasi tersebut. Bahkan sikap tidak sopan,kurang ajar dan nilai-nilai moral serta etika diabaikan begitu saja ketika berbicara generasi yang memang tidak lagi memedulikan nilai-nilai moral dan etika tersebut. Lebih repotnya lagi,ada seseorang yang mustinya masuk ke generasi "Baby Boomers" tetapi karena tidak merasa "sreg" dengan nilai-nilai di generasi tersebut maka memasukkan dirinya dalam pengelompokan ke generasi "X" atau "Y" dengan membuat periode tahun sendiri yang berbeda dari referensi yang lain.

Apa benar "gap generation" dengan pengelompokan tersebut diatas kemudian memperbolehkan orang seenaknya saja melupakan nilai-nilai moral dan etika yang turun temurun diwariskan melalui pengajaran-pengajaran baik oleh orang tua,sekolah dan keyakinan agamanya...? Seharusnya tidak demikian......

Perbedaan generasi sejak manusia ini ada di bumi selalu terjadi. Tidak ada seorang pun di dunia ini tidak mengalami perbedaan generasi,kecuali yang bersangkutan hidup seorang diri di dunia ini dan kemudian mati tanpa meninggalkan keturunan. Namun ternyata kondisi perbedaan generasi semakin cepat dan pendek periode waktunya seiring dengan penemuan teknologi yang mempercepat "gap" itu terjadi di lingkungan keluarga dan sosial/komunitas kita. Di Indonesia,pada tahun 1950-an seorang ayah untuk bicara dengan seorang anak sangat formal sekali,percakapannya bisa sangat formal dan mungkin gaya duduk pun diatur sedemikian rupa untuk memperlihatkan kewibawaan sang ayah terhadap anaknya. Tetapi ketika arus "modernisasi" ala Barat masuk ke Indonesia,gaya bicara dan aktualisasi anak-anak muda era tahun 1960-an hingga 1970-an sangat berbeda jauh dengan orang-orang yang lahir di awal tahun kemerdekaan ; Celana "cut bray" dan "rambut gondrong" serta bahasa "prokem" anak muda era tersebut berbeda dengan generasi tua yang di tahun itu sudah dianggap "old fashion" ; Tetapi betapa terkejutnya orang-orang yang pernah merasa muda di tahun 1960-1970 an dan waktu itu menjadi "penentang" generasi sebelumnya itu ketika berhadapan dengan anak-anak muda yang lahir di tahun 1980-an,1990-an dan tahun milenium. Mereka itu dianggap "old fashion" juga akhirnya,apa yang dulu dianggap modern sekarang sudah dianggap kuno...........

Ada dua hal yang membuat "gap generation" itu terjadi,yaitu arus perubahan yang disebut modernisasi dan teknologi . Modernisasi telah membuat orang mencoba untuk berbeda dengan yang sebelumnya,baik dalam mengaktualisasi dirinya,materi dan cara pandang melihat sebuah perubahan. Orang-orang yang fleksibel dalam mengikuti perubahan dianggap sebagai orang modern,demikian pula orang yang dalam aktualisasi dirinya mengikuti selera yang berkembang saat itu. Karena modernisasi membutuhkan materi,maka tak heran dalam mencari materi pun orang modern tidak sama dengan orang-orang yang dianggap "old fashion"

Teknologi pada era tahun 1980-an sejak penemuan komputer PC dan Internet berkembang secara cepat hingga kini,yang kemudian ditambah begitu mudahnya orang mengakses informasi melalui perangkat-perangkat teknologi yang mudah dijinjing,seperti smartphone,tab,dll telah membuat arus modernisasi berkembang secara cepat. Perilaku orang orang yang dilahirkan di setiap periode waktu mulai cepat berbeda satu sama lain. Generasi yang lahir di tahun 1980-an pun mulai banyak yang mengeluh tidak bisa lagi mengerti kondisi anak-anaknya yang lahir di tahun 2000-an.

Seminar-seminar tentang mengatasi masalah perbedaan generasi pun laris manis sebagai obyek yang bisa dijual kepada para orang tua yang kebingungan karena tidak lagi bisa menangani anak-anaknya. Penyebabnya tentu saja perubahan arus modernisasi dengan bantuan teknologi sangat cepat terjadi saat kini. Yang lebih hebat lagi adalah cara perubahan berpikir yang dulu dianggap "sesat" sekarang sudah dianggap hal biasa. Kawin-cerai yang terjadi di negara-negara Barat dianggap sebagai hal yang biasa ; Bahkan dalam kehidupan sosial,seseorang yang hanya memikirkan dirinya sendiri atau individualistis tanpa memedulikan perasaan orang lain dianggap hal yang lumrah tanpa sebuah teguran atau sanksi sosial. Akibatnya orang-orang pun mulai kebingungan ketika diperhadapkan masalah-masalah terkait integritas,loyalitas dan kejujuran ; Bohong pun dianggap biasa,lucu dan unik.........!

Akibatnya banyak perusahaan dan keluarga mulai "berantakan" ; Perusahaan berantakan mengatur Sumber Daya Manusia-nya,turn over karyawan semakin tinggi,pencurian data dan alih generasi sudah semakin sulit. Model kepemimpinan tidak lagi mengacu kepada moral integritas dan loyalitas serta kejujuran,tetapi orang-orang yang dianggap "bisa" dan senang melakukan apa yang diperintah oleh "boss" yang kepemimpinan moralnya juga diragukan menjadikan karyawan yang bermoral rendah seperti yang terjadi di negara-negara Barat pada umumnya menempati posisi-posisi penting.

Keluarga juga berantakan karena orang tua masa kini juga bersikap "modern" terhadap perilaku kawin cerai dan komitmen dalam menjaga keutuhan keluarga serta janji setia untuk hidup dalam suka dan duka,senang maupun kesusahan,sehat maupun sakit hingga maut memisahkan pasangan suami-istri. Semua diabaikan demi "pembenaran" diri sendiri dalam menyikapi sebuah kesalahan yang terjadi dari salah satu pihak atau kedua pihak.

Apa yang menyebabkan merosotnya nilai-nilai moral dalam setiap generasi yang semakin cepat terjadi ini...?

Pertama,karena setiap generasi melupakan pengajaran tentang Kasih. Mengasihi bukan karena cinta sesaat,bukan pula punya masa "expired" yang boleh berhenti ketika sudah tidak lagi ada rasa cinta. Kesalahan bukan berarti harus menamatkan semua kasih yang pernah diberikan kepada seseorang. Mengasihi itu tak ada batas waktu,tak melihat kesalahan ; Kasih itu harus berpengaharapan,penuh dengan pengorbanan.

Kedua,setiap generasi mulai berkurang pengertian tentang Kebenaran . Janji dan kesabaran tidak lagi menjadi pedoman hidup. Semuanya ingin serba instant dan jalan pintas. Kalau bisa semua diraih dengan siasat busuk,memperdaya,dan kalau perlu mencelakai orang lain,yang terpenting dirinya selamat. Orang yang tidak berlaku benar juga melupakan janji dan membuang kesabaran jauh-jauh dari hidupnya. Mereka seenaknya sendiri membuat janji tetapi juga mudah melupakannya dengan mengatakan bahwa,"itu dulu...sekarang beda...!"

Ketiga,banyak orang di setiap generasi sudah mulai kurang melakukan Pengorbanan. Berkorban dianggap sebagai tindakan sia-sia,cari mati dan sebuah tindakan kalah. Maka tidak heran ada sebuah bangsa (Singapura) yang dikenal dengan perilakunya yang "Kia Si" dan "Kia Su" ; Dan herannya banyak pula orang kaya Indonesia yang menyekolahkan anaknya disana sehingga tak heran pula perilakunya pun mirip dengan perilaku umum bangsa tersebut. Berkorban adalah sebuah bentuk tanggung jawab,melatih diri untuk menjadi pemimpin bagi kaum lemah dan berjiwa kesatria. Seseorang yang tidak berani berkorban demi orang lain,maka jangan harap pernah menjadi pemimpin yang baik di perusahaan maupun di keluarganya. Yang ada hanya pecat dan pecat (memecat karyawan dan memecat pasangan hidupnya atau bahkan mungkin anaknya sendiri).....!

Ketiga NILAI diatas perlu ditanamkan sedini mungkin dalam membentuk sebuah perusahaan dan keluarga. Tanpa ketiga nilai tersebut,maka sebuah perusahaan atau keluarga cepat atau lambat akan berantakan seiring waktu yang berjalan cepat dengan perubahan  zaman dan teknologi ; Dan ketiga nilai tersebut akan membuat beda generasi hanya merupakan sebuah tradisi waktu yang memang harus dijalani oleh setiap manusia..........

Beda generasi ? So what....?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun