Oleh : Habiburrahman
"Kekuasaan yang digenggam oleh orang yang belum selesai dengan dirinya sendiri akan merusak tatanan sosial karena mereka lebih fokus pada akumulasi kepentingan egoistik dan kehendak pribadi (volont particulire)." (Rousseau).
Motivasi untuk mengejar jabatan sering kali menjadi kabur ketika bercampur antara kepentingan altruistik dan kepentingan pribadi. Jika jabatan dimaknai sebagai simbol kekuasaan dan sumber keuangan, maka komitmen terhadap pelayanan publik kerap terkikis oleh kepentingan egoistik. Hal ini terlihat nyata dalam kasus-kasus korupsi, seperti yang dianalisis oleh Amundsen (1999) dalam tulisannya Political Corruption: An Introduction to Issues.