terjadi, sejumlah media sempat membuat spekulasi siapa pelaku tindakan keji yang
menewaskan 93 orang tersebut. Di beberapa headline dan tajuk, tudingan pun
mengarah pada kaum muslim, terutama kelompok garis keras
Al-Qaeda.Belakangan, pelakunya diketahui seorang fundamentalis Kristen
bernama Anders Behring Breivik. Dia seorang pembenci muslim dan menganggap
dirinya sebagai tentara perang salib yang besar. Dia mengaku memiliki misi untuk
menyelamatkan orang-orang Kristen Eropa dari gelombang pengaruh
Islam.Nah, sebelum si pembantai itu ditangkap, media-media besar seperti
The Sun sudah menuding muslim di balik peristiwa tersebut. Bahkan, media milik
Rupert Murdoch itu sudah jelas-jelas menulis Al Qaeda di headline."Pembantaian Al Qaeda: Norwegia 9/11" judul banner media tersebut pada Sabtu, 23
Juli 2011.Meskipun pelaku kemudian diketahui memakai seragam polisi dan berambut pirang,
koran tersebut tetap menulis tersangka sebagai 'Islam fanatik' dan sang pembunuh
diduga sebagai 'orang yang berubah menjadi Al-Qaeda'.Editorial Wall
Street Journal juga ikut menulis: "Ketika kartun yang menggambarkan Nabi
Muhammad muncul di surat kabar Denmark pada musim gugur 2005 dan memicu kampanye
besar-besaran jihad melawan Denmark, maka Perdana Menteri Anders Fogh Rasmussen
menanggapi dengan pernyataan, "Kami merasa seperti kita Denmark telah
ditempatkan dalam sebuah adegan dalam film yang salah" kepada mingguan Jerman
Der Spiegel."Yang paling kontroversial adalah editorial media Amerika
Serikat The Washington Post yang ditulis oleh kolumnis Jennifer Rubin, yang
mengutip The Weekly Standard:"Kita tidak tahu apakah Al Qaeda
bertanggung jawab langsung untuk peristiwa hari ini, tetapi dalam semua
kemungkinan, serangan diluncurkan oleh beberapa 'ular naga' jihad. Jihadis
terkemuka telah meminta agar garis serangan ditujukan pada partisipasi Norwegia
dalam perang di Afghanistan," tulisnya.Dia juga menambahkan, dalam
analisis pribadinya:"Selain itu, ada hubungan jihad di sini: "Hanya
sembilan hari lalu, pemerintah Norwegia mengajukan tuntutan terhadap Mullah
Krekar, seorang yang berafiliasi dengan Al Qaeda, yang dengan bantuan dari Osama
bin Laden, mendirikan Ansar al Islam - sebuah cabang dari Al Qaeda di Irak utara
pada akhir 2001," sambungnya.Menarik dicermati, ketika motif sang pelaku telah dipublikasikan oleh aparat keamanan setempat, media-media barat kemudian balik badan. Alih-alih menyebut pelaku sebagai teroris, mereka lebih suka menyebutnya sebagai 'MADMAN'.Mungkin hal ini yang membuat seorang komentator Inggris kelahiran Irak, Adnan Al Daini, sampai membuat pernyataan "Istilah 'tak bersalah sampai terbukti bersalah' telah digantikan 'bersalah
sampai terbukti tak bersalah' ketika menyangkut kaum muslim," kata komentator
Inggris kelahiran Irak, Adnan Al Daini, di www.huffingtonpost.com. Jadi, rupanya benar bahwa istilah teroris saat ini tidak digunakan secara umum, tapi lebih kepada stigmatisasi kaum muslim.