Mohon tunggu...
KOMENTAR
Catatan

jangan cenggeng walau uang tinggal seceng

21 Oktober 2011   12:59 Diperbarui: 26 Juni 2015   00:40 172 0
hidup jauh dari keluarga memang susah .terkadang harus bisa irit meminimalisir pengeluran agar tidak kelaparan .apalagi untuk sekelas kehidupan di Jakarta yang terkenal dengan biaya hidup tinggi dan relatif mahal untuk kebutuhan pangannya.ditambah uang kiriman yang gak tentu jumlahnya  dan masih berstatus mahasiswa. cerita seorang mahasiswa yang menimba ilmu di salah satu universitas swasta di Jakarta .diawal mulai masuk kuliah.aku harus beradaptasi dengan lingkungan sekitar karena kelak aku kan bersosialisasi dengan lingkungan setempat. maka dari itu aku harus menyesuaikan diriku dengan lingkungan ini.dari situ aku mulai mencari-cari seorang teman dan akhirnya aku menemukan seorang teman .namanya ferry suryawan dia anak pontianak lebih jauh dari rumahku yang masih berada di pulau jawa.kamipun saling kenalan dan cerita-cerita tentang asal kami.tidak ferry aja ,akupun juga kenalan dengan beberapa teman lainya dan diantara mereka yang agak nyambung ternyata si dani. setelah perkenalan kami bertiga ,kami menjalin sebuah persahabatan yang sangat solid.bahkan kamipun sempat buat bikin band karena tidak sengaja kita bertiga sangat suka musik.si ferry sangat suka hardcore ,lagu-lagunya burgerkill dia tau semua dan si dani ngefans banget ama slank ,dimana ada konser dia selalu tau sampe-sampe terbawa sama gaya dan penampilanya.dan kalau aku sendiri aku lebih suka music yang agak-agak ngebit seperti S.I.D,Green Day dan masih banyak lagi kalau disebutin gak mungkin abis hehe... disini kami menemukan sebuah arti keluarga kedua bagi kami karena memang orangtua kami jauh dari kami.kecuali dani,dia anak Depok dan masih tinggal sama orang tuanya.kami bertiga sudah seperti 3idiot fim india yang dulu pernah jadi tontonan favorit keluarga di hari weekeendnya .jika salah satu dari kami gak masuk kulia kamipun gak akan masuk kulia,jika salah satu gak ada duit kami pun saling berbagi.sering kami seperti itu dikala duit lagi tipis dan hari masih panjang kami pun merasakanya bersama.dengan semboyan makan-makan asal kumpul kata dani.lapar pun hilang,haus pun lenyap sesuatu yang gak enak pun jadi enak. kisah ini gak berhenti sampai disini. suatu saat ketika kami mengalami masa yang begitu sulit,ketika kami bertiga mengalami masalah masing-masing yang kami bertiga tidak bisa menyelesaikan.yaitu masalah kami mengalami kulia tambahan dimana kami harus membayar uang untuk menebus absensi kami yang jarang masuk perkuliahan dengan sempurna.karena kalau tidak membayar kami akan di D.O .ya itu semua dikarenakan kami disibukan dengan acara ngeband-ngeband yang gak jelas,kami kebingunggan mau cari duit dimana lagi.minta orangtua takut dimarahin kata dani.minta orangtua juga malu kata ferry karena umurnya emang uda lumayan uzur(28).aku juga kebinggungan dengan cara apalagi. sampai kami berhari-hari memikirkan masalah itu dikosan tercinta kami .duit didompet sudah gak ada,hari masih panjang .simpenan-simpenan seperti lemari kami berantakin,tetep aja gak ada lembaran duit warna merah huh....tetapi selang waktu sesaat ketika aku membuka lembaran buku lagu kami menemukan uang warna biru kusam yang dibalut dengan isolasi warna putih pucat dengan gambar kapitan patimura lagi bawa pedang.seketika aku tersentak dan diam.kuletakan gitar yang tadinya ingin kumainkan. ferry bertanya kenapa gak jadi main gitar lu nyo ? aku biasa di panggil si nyo sama mereka. gak apa fer kata aku .lah aneh lu nyo ?kata dia sejenak aku berpikir ,aku coba-coba inget..ternyata aku baru tau dan sadar ternyata yang kita pikirkan salah 'bukan seberapa besar jumlah uang yang menyelesaikan masalah kita tapi seberapa berartikah uang buat kita' memang saat ini kita membutuhkan uang untuk membayar kulia tambahan tapi setidaknya sekarang kita masih bisa ngerasainya bersama-sama, susah bersama.itu jauh lebih berharga dari uang mana pun,jauh lebih berharga dari perhiasan apapun.ketika kita kelaparan kita masih bisa bersama-sama.ketika kita makan ketoprak sepiring bertiga kita rasain bersama.ketika kita lagi asik makan ayam disawung kita masih bersama.mereka coba memahami apa yang aku katakan .dan ternyata mereka baru sadar uang seribu yang aku temukan didalam buku gitar itu adalah uang yang dulu mau dibuang karena gak laku buat beli rokok,tapi diantara kami bertiga gak ada yang tahu siapa yang menyelipkan uang seceng kucel kedalam buku gitar itu. segera sehabis itu kami langsung punya semangat baru dan harapan yang lebih yakin menghadapi masalah itu.dan aku tidak menyangka karena uang kusam yang gak ada harganya itu ternyata bisa mempunyai efek ampuh bagi persahabatan kami.uang seceng itu menyatukan dan melekatkan kami lagi 'seperti lem aibon dan sepatu converse yang jebol karena sering dinjak terus-menerus' membuat kami seperti emas yang baru saja disepuh.jangan cengeng walau uang tinggal seceng. dan akhrinya kami bisa menyelesaikan masalah kami itu dengan bangga ,karena bukan dengan cara meminta orang tua atau membohongin orang lain tapi dengan cara kekeluargaan kami,kebersamaan kami mencari uang dengan cara bisnis-bisnisan kecil dan kemudian kami kumpulkan hingga dapat membayar kuliah tmabahan. tapi sayangnya endingnya seorang sahabat kami dani harus keluar setelah dia berhasil melewati itu ,dia meninggalkan kami berdua melanjutkan persahabatan jalanan ini.bagi kami kamu tetap 'best fren', temen kami yang sangat berarti di hidup kami.kami gak akan ngelupain kamu sobat 'hidup emank udah susah tapi jangan dibikin susah hidup memang bikin pusing jangan tambah dibawa pening selama kamu masih mencintaiku selama kamu masih setia padaku (persahabatan) sedikit lagu slank buat kamu fren.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun