Teh, minuman sederhana yang tak lekang oleh waktu, selalu memiliki tempat di hati masyarakat. Entah di saat pagi yang sunyi, sore yang damai, atau malam yang penuh renungan, teh adalah teman yang tak pernah meninggalkan kita sendirian. Di tengah hiruk-pikuk filosofis kopi yang sering kali mendominasi percakapan---dengan segala kisah cinta, galau, politik, hingga pengkhianatan yang diramunya---teh tetap berdiri teguh, menawarkan kehangatan dan ketenangan. Dan meskipun filosofi teh mungkin tidak seberisik kopi, ia memiliki daya tariknya sendiri, terutama dalam mengubah derita menjadi bahagia dengan ilmu sederhana " othak-athik gathuk".
KEMBALI KE ARTIKEL