Muhammadiyah telah membuktikan dirinya sebagai organisasi umat yang benar-benar inklusif. Selama lebih dari satu abad, Muhammadiyah tumbuh dan berkembang tanpa terjebak dalam jebakan dinasti kepemimpinan. Tidak ada Kiai ini anak Kiai itu atau si pengurus ini adalah warisan si pengurus itu. Muhammadiyah adalah organisasi kolektif milik umat, tempat semua orang bisa berkontribusi tanpa harus memiliki "nama besar" atau "darah biru." Sebuah prinsip yang justru kian jarang ditemukan di organisasi, lembaga, atau bahkan pemerintahan di negeri ini.
KEMBALI KE ARTIKEL