Mohon tunggu...
KOMENTAR
Money Pilihan

Bertemu Denganmu Dalam sebuah Perjalanan Hidup

22 Februari 2015   09:18 Diperbarui: 16 Januari 2020   05:40 41 0
Hidup tak pernah bisa tertebak bagaimana awal dan akhirnya, selain sebagai suatu fase panjang yang harus kita lalui sebagaimana mestinya, untuk mencapai suatu kesempurnaan. Hidup tak selalu bisa terencana akan dimulai dan berakhir dimana. Terkadang kita hanya sekedar menjalani tanpa tahu arah dan tujuan, namun tak sedikit yang sadar, untuk apa ia hidup, dan bagaimana ia harus menjalani hidupnya.
Bagiku hidup dimulai ketika aku paham, untuk apa aku dilahirkan. Seperti sebuah perjalanan panjang menuju satu keabadian. Perjalanan yang tak akan pernah sanggup aku lalui sendirian. Melangkah sunyi, ditengah keramaian, perasaan terasing dalam sebuah pesta pora yang berujung huru hara. Sungguh, betapa sepi hidupku tanpa kehadiran peran-peran lain yang mewarnai setiap langkah hari demi hari.
Bagiku hidup bagaikan sebuah persinggahan dalam menjalani suatu perjalanan. Terkadang kita berhenti sejenak melepas lelah, menatap sekitar, menyaksikan polah tingkah orang-orang yang sama sekali tak kita kenal. Mempelajari sebuah rasa, sedih,marah, kecewa, tangis, bahagia, senyum, hampa dan kosong.
Aku melangkahkan kaki setapak demi setapak, perlahan menjejak. Dalam perjalanan yang terkadang berbatu, terkadang mendaki dan terjal, menurun, tandus, penuh bunga. Bagaikan sebuah pentas drama raksasa yang penuh aktor menyelami perannya masing-masing. Dengan skenario diselembar kertas lusuh terlekat erat ditangan.
Aku bertemu pelangi, aku bertemu hujan yang merindukan bumi, aku menjumpai banyak sosok yang berperan penting dalam perjalanan hidupku. Dan aku menjumpaimu...menjumpai kalian..
Sosok yang kutemui dalam sebuah halte persinggahan ketika aku melepas lelah. Seorang yang malu-malu menyapa dengan hati-hati dan santun, hingga membuatku merasa perlu menjawab uluran perkenalan yang kau tawarkan. Menjawab sapaanmu menjadi suatu keharusan buatku dan bukan kewajiban.
Kamu akhirnya menjadi teman dan sahabat dalam perjalanan yang cukup menyenangkan, aku mengatakan cukup karena kita belum pernah saling bertatap muka, hanya sebuah perjalanan menyusuri ruang-ruang maya yang dingin dan beku. Sebuah percakapan ringan melompat dari satu masalah ke masalah lain, dari satu topik ke topik lain. Mengalir begitu saja.
Tiba-tiba sosokmu begitu saja mengisi hari-hariku tanpa terencana, tanpa rekayasa, sedemikian mengalirnya hingga aku tak menyadari sejak kapan semua ini diawali. Setiap kata yang kita lontarkan, setiap kalimat yang kita bagi, dan setiap rangkaian cerita yang kita ungkap, semua seolah berujung pada satu makna : KAU DAN AKU TIDAK BERANJAK KEMANA-MANA. Seolah, saat kamu menjalani seluruh kisah hidupmu dan aku menjalani kisahku sendiri, kita menjalaninya bersama-sama.
Aku yakin, jika memang kita tulus dalam perjalanan ini, kita akan bisa menjadi sahabat terbaik untuk satu sama lain. Kita bisa menangis bersama, terdiam memandang lepas menatap entah kemana sementara aku ada disisimu dan kamu ada disisiku.
Ya, kita memang memiliki hidup yang berbeda. Suatu saat nantipun kamu mungkin akan beranjak pergi setelah kamu memutuskan untuk melanjutkan perjalanan. Mungkin akupun akan beranjak ke tempat yang berbeda. Mungkin kita akan dipertemukan lagi di penghentian selanjutnya, atau bahkan tak akan pernah melihat kamu lagi dalam hidupku ?

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun