Eiichiro Oda, kreator dan mangaka One Piece, turut memeriahkan acara dengan menghadirkan life-size display patung karakter-karakter One Piece, termasuk para kru Topi Jerami, dengan ukuran yang sesuai dengan aslinya. Pengunjung dapat merasakan atmosfer Tanah Wano, berjalan-jalan di zona karnaval, dan berpartisipasi dalam permainan interaktif menggunakan teknologi multiindera dan augmented reality (AR).
Penggemar One Piece yang biasa disebut Nakama dapat merasakan langsung kehadiran Eiichiro Oda dalam pameran ini, menciptakan pengalaman yang tak terlupakan. Dalam acara ini, mereka juga berkesempatan mendapatkan merchandise eksklusif dengan desain lucu seputar dunia One Piece.
Selain menjadi platform penghargaan bagi karya Oda, pameran ini juga menjadi ajang untuk menjalin komunitas antara penggemar One Piece di Indonesia. Kehadiran pameran bertema "The Great Era of Piracy" di Indonesia menjadi bukti kecintaan penggemar dan dukungan besar terhadap karya Oda.
Acara ini menjadi kenyataan berkat kolaborasi antara Kohai Infinity, platform E-Sport Games, dan Supreme League sebagai organizing partner. Sebagai penyelenggara utama, Kohai Infinity menyediakan platform yang memungkinkan pengunjung terlibat dalam berbagai kegiatan menarik yang melibatkan teknologi dan kecanggihan E-Sport Games.
Don Putu Hariswara, Country Director Kohai Infiniti, menyatakan kebanggaannya atas pelaksanaan pameran ini di Indonesia. Pihaknya berharap pameran ini dapat membawa kesenangan bagi penggemar One Piece dan menjadi wadah bagi komunitas nakama One Piece di Indonesia untuk merayakan karya Eiichiro Oda.
Pameran One Piece "The Great Era of Piracy" di Indonesia mendapat dukungan besar dari berbagai pihak, termasuk Ace Media Network Sdn. Bhd (AMN) sebagai promotor, serta Bank Central Asia (BCA) sebagai official bank partner. Kolaborasi ini menciptakan acara yang lebih meriah dan dapat dijangkau oleh lebih banyak penggemar.
Fransisca Maya, Head of Marketing Acer Indonesia, menambahkan bahwa Acer Indonesia dan Predator dengan bangga berperan sebagai partner teknologi dalam acara ini. Menurutnya, One Piece adalah karya luar biasa yang telah menginspirasi banyak orang, dan hal ini sejalan dengan nilai-nilai inovasi yang diusung oleh Acer Indonesia dan lini produk gaming Predator.
"Kami terus berinovasi sesuai dengan perkembangan zaman untuk mewujudkan inspirasi banyak pengguna dalam menghasilkan karya-karya mereka melalui dukungan inovasi dan perangkat teknologi terbaik," ujar Fransisca.
Dengan durasi pameran selama 61 hari, pengunjung di Indonesia dapat menikmati tur seluas 2.600 meter persegi selama 45-90 menit. Area pameran ini memberikan pengalaman mendalam bagi penggemar One Piece untuk meresapi atmosfer dunia Oda secara langsung.
Pameran One Piece "The Great Era of Piracy" di Indonesia tidak hanya menghadirkan kegembiraan bagi penggemar anime, tetapi juga mengukuhkan posisi One Piece sebagai salah satu karya manga dan anime terbesar di dunia. Sebagai pengalaman lintas media, pameran ini tidak hanya menciptakan nostalgia bagi penggemar setia One Piece, tetapi juga membuka pintu bagi generasi baru untuk menjelajahi dan mencintai kisah petualangan Luffy dan kru Topi Jerami.
Pameran tersebut juga sukses mengundang decak kagum dari para penggemar One Piece. Pameran "The Great Era of Piracy" di Mall of Indonesia (MOI) mendapat sorotan positif dari pengunjung, termasuk Najwa Syifa, seorang mahasiswa IT-AEU Universitas Indonesia angkatan 2022.
Menurut Najwa, pengalaman di pameran One Piece ini tak hanya seru tetapi juga memberikan nuansa perjuangan yang sesuai dengan kisah petualangan Strawhat Pirates dari awal hingga arc Wano. Sebanyak 21 tempat di pameran ini membawanya merasakan suasana perjuangan karakter-karakter One Piece, menciptakan pengalaman mendalam bagi setiap pengunjung.
"Pameran ini seru banget, tempatnya ada 21 tempat yang emang berasa banget vibes perjuangan Strawhat Pirates dari awal sampai arc Wano," ungkap Najwa. Keseruan tidak hanya datang dari display patung karakter One Piece tetapi juga dari berbagai games interaktif yang disediakan. Najwa menilai games-games tersebut sangat seru dan menghibur para pengunjung, menambah kepuasan pengalaman di pameran.
Najwa juga memilih untuk ikut dalam semangat cosplay dengan berpakaian sebagai karakter Nami. Keputusannya untuk berdandan seperti karakter One Piece tersebut ternyata tak sendiri, karena banyak teman-teman pengunjung pameran yang turut berpartisipasi dengan kostum cosplay dari berbagai karakter dalam dunia One Piece.
"Pakaian cosplay aku sebagai Nami karena banyak temen-temen juga yang kesini pake kostum cosplay karakter One Piece," ungkapnya dengan antusias. Kehadiran banyak pengunjung yang ikut berpartisipasi dalam pakaian cosplay menjadi bukti sejauh mana pengaruh dan daya tarik One Piece dalam budaya populer di Indonesia.
Selain itu, Najwa juga memberikan pujian pada pertunjukan live action di pameran tersebut, yang dinilainya lucu dan bagus. Set panggung dan dekorasi di tempat-tempat foto juga diakui sebagai bagian yang memperkaya pengalaman fotografi pengunjung.
"Pertunjukan live actionnya juga lucu dan bagus. Set panggung dan dekorasi untuk spot fotonya juga bagus-bagus," tambah Najwa.
Pendapat positif dari Najwa Syifa menjadi gambaran bahwa pameran "The Great Era of Piracy" mampu menyajikan pengalaman yang memuaskan dan mendalam bagi para penggemar One Piece, baik melalui display visual, games interaktif, maupun pengalaman cosplay dan pertunjukan live action. Kesuksesan pameran ini tidak hanya mengundang decak kagum dari kalangan penggemar setia One Piece, tetapi juga menjadikan One Piece sebagai fenomena budaya yang terus berkembang di Indonesia.