Jadi ceritanya teman saya ini secara fisik mukanya putih, berjanggut dan suka memakai peci putih dengan surban warna hijau yang sering di sampirkan pada pundaknya dan selalu berpakaian rapi
Menjelang waktu sholat mahrib, dia bersama pimpinan IAIN Palangka Raya, singgah di salah satu Langgar (Surau) desa untuk sholat mahrib bersama jamaah langgar di desa, karena datang terlambat maka mereka berdua menjadi jamaah masbuk
Karena masbuk, tentu ketika menyempurnakan sholatnya terlihat mencolok dan menjadi perhatian warga lainnya, sebab mereka berdua adalah orang asing karena tidak dikenal oleh warga atau jamaah Langgar desa
Selesai sholat seperti biasa mengikuti wirid dan mengikuti salam keliling sambil membaca sholawat nabi, sebagaimana warga lainnya. Uniknya adalah ketika melakukan salaman sesama jamaah yaitu tangan dari sahabat saya selalu dicium warga saat bersalaman, sementara ketua STAIN Palangka Raya tidak mendapatkan perlakuan yang sama