Dari perkembangan realisasi APBN 2016, pada awal Febrairi lalu menunjukkan adanya defisit yang terjadi dikarenakan belanja negara lebih besar dari penerimaan pada saat yang sama. Belanja negara sebesar Rp.164,9 trilyun sedangkan penerimaan yang masuk hanya sebsar Rp.94,9 trilyun sehingga mengakibatkan defisit Rp.70 trilyun. Meskipun realisasi yang mengalami defisit pada awal Februari lalu dalam jumlah yang relatif kecil dibanding total APBN 2016 sebesar Rp. 2.095,7 trilyun, hal ini tidak boleh dianggap sebagai kejadian yang wajar-wajar saja diawal tahun dikarenakan penerimaan perpajakan masih belum masuk. Masalahnya sudah enam tahun ini (dari 2010 s.d 2015) penerimaan perpajakan tidak pernah mencapai target.Â
KEMBALI KE ARTIKEL