Mohon tunggu...
KOMENTAR
Cerpen

[Cerpen] Aku, Bulan, dan Ceritanya

6 Mei 2024   05:52 Diperbarui: 6 Mei 2024   07:32 63 0
Untuk apa hidup sesungguhnya? Bukan untuk menampung semua yang tidak diperlukan”. Pram. Anak Semua Bangsa (Cetakan 8, April 2006: 148). Ketika aku sedang menyimak dengan hikmat, sabda Nyai kepada seorang Minke—untuk kesekian kalinya—, tak kusadari, di antara langit malam yang kelabu, sedari tadi Bulan memandangku begitu sendu. Ada resah yang tertahan di matanya. Hatiku gemeletuk. Kuputuskan untuk beranjak dari pikiranku. Menyambut bulan, dan mendengarkan keluhannya. Ketika kututup semesta kata itu, lantas membalas tatapan Bulan, ia melempar senyum padaku. Manis nian. Itu adalah salah satu senyuman termanis yang pernah ku-potret dengan mataku.

KEMBALI KE ARTIKEL


LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun