20 Mei 1998, gelombang Reformasi mengalami puncaknya, bertepatan dengan hari kebangkitan nasional, naik sampai ke atap-atap gedung MPR/DPR. Terus menggulung di jalan-jalan, sampai ke Istana Merdeka. Menggugat kepemimpinan tirani, menggeser kursi kekuasaannya, menuntut keadilan dan kesejahteraan. Gelombang "tsunami" Reformasi makin menguat, suaranya bukan lagi suara mahasiswa, tapi seluruh rakyat butuh perubahan. Arus yang tak dapat dibendung lagi itupun kemudian membuahkan hasil. 21 mei 1998, Soeharto jatuh. * Penulis adalah Guru Sejarah SMA Avicenna Cinere
KEMBALI KE ARTIKEL